Peralihan Lingkungan Pengendapan Antara Formasi Nglanggran ke Formasi Sambipitu, Kali Ngalang, Dusun Karanganyar, Desa Ngalang, Kecamatan Gedang Sari, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

  • Puji Ashari Prodi Teknik Geologi Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Hita Pandita Prodi Teknik Geologi Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

Abstrak

 

Abstrak

Formasi Nglanggran dan Sambipitu telah dikenal memiliki distribusi fasies yang beragam, sehingga menarik sebagai kajian sedimentologi dan stratigrafi. Rekonstruksi fasies dan lingkungan pengendapan

pada Formasi Nglanggran atas dan Formasi Sambipitu bawah. Data diambil dari Kali Ngalang. Analisa fasies dilakukan berdasarkan data stratigrafi terukur, petrografi, mikrofosil, dan fosil jejak. Berdasarkan analisis fasies tersebut dapat diketahui bahwa Formasi Nglanggran terendapakan pada daerah transisi

atau zona tidal, pada awal Formasi Sambipitu diendapkan pada daerah tidal karena terdapat fosil jejak

Thalasionides dan Chondrites, dalam model fasies Walker termasuk kedalam lingkungan channeled suprafan lobes, terjadi regresi sehingga terendapkan breksi polimik pada daerah upper fan channel fill,

terjadi transgresi dan terendapkan batupasir pada lingkungan smooth – channelled suprafan lobes,

terjadi transgresi sehingga diendapkan batulanau pada lingkungan smooth portion of suprafan lobes, pada batulanau ini memiliki fosil foraminifera plangtonik menunjukan umur relatif daerah tersebut

berumur N4 - N5 (Miosen Awal) dan Foraminifera Bentonik mengindikasikan bahwa daerah penelitian

termasuk Zona Neritic tengah sampai  Bathyal atas ( Rauwerda, 1984) dengan kedalaman 10 hingga

500 m . Berdasarkan model fasies gunungapi Bogie and Mackenzie 1998, satuan breksi andesit masuk kedalam fasies proksimal, satuan tuf dan satuan breksi polimik masuk kedalam fasies medial, satuan

batupasir dan satuan batulanau termasuk dalam fasies distal.

 

Kata kunci : Lingkungan pengendapan, Model Fasies, Formasi Nglanggran, Formasi Sambipitu, Transgresi, Regresi.

##submission.authorBiographies##

##submission.authorWithAffiliation##
Prodi Teknik Geologi Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
##submission.authorWithAffiliation##
Prodi Teknik Geologi Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

Referensi

Blow, W.H,. 1969, Late Middle Eocene to Recent Planctonic Foraminiferal Biostrtigraphy.

Boggs, Sam J.R,. 1995, Principle Of Sedimentology and Stratigraphy Fourth Edition, Prentice Hall, New Jearsey.

Bogie, I. dan Mackenzie, K. M. , 1998, The application of a volcanic facies models to an andesitic stratovolcano hosted geothermal system at Wayang Windu, Java, Indonesia. Proceedings of 20th NZ Geothermal Workshop,

h.265-276.

Bothe, A.Ch.D., 1929. Djiwo Hills and Southern Range. Fourth Pacific Science Congress Excursion Guide, 14h.

Bouma., 1962, Bouma Sequence, The

Geological Society of London. Dunham, 1962, Clasification of Carbonate

Rock According Depositional Texture, AAPG.

Ekdale, A.A., Bromley, R.G and Pemberton, S.G., 1984, Ichnology: The use of Trace Fossils in Sedimentology and Stratigraphy, SEPM, Tulsa-Oklahoma.

Fisher, R.V. Dan H.U. Schmicke, 1984, Pyroclastic Rock, Springer-Verlaag, Berlin.

Nahrowi, T, Y., 1079, Geologi Pegunungan Selatan Jawa Timur, PPTMGB, Lemigas Cepu, Indonesia.

Nichols., Gary, 1999. Sedimentology and stratigraphy. Blackwell Science Ltd.

Pandita,H., 2003, Penentuan Lingkungan Pengendapan Berdasarkan Fosil Jejak Pada Formasi Sambipitu di Lintasan Kali Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul, Laporan Penelitian , STTNas, Yogyakarta.

Pandita, H., 2008, Lingkungan Pengendapan Formasi Sambipitu Berdasarkan Fosil Jejak di Daerah Nglipar, JTM, Institut Teknologi Bandung, Vol. XV, No. 2 hal 85-94. ISSN 0854-8528

Pandita, H., Pambudi, S., dan Winarti, 2009, Analisis Model Fasies Formasi

Sartono, S. 1964. Stratigraphy and Sedimentation of the easternmost of Gunung Sewu (East Java). Publikasi Teknik Seri Geologi Umum No . 1. Direktorat Geologi, Bandung, 95p.

Selly., R.C. 1988. Applieted Sedimentology, Academic Press, San Diego. 446 hlm.

Surono., Toha, B., Sudarno, I., Wiryosujono, S., 1992, Stratigrafi Pegunungan Selatan, Jawa Tengah P3G-Ditjen GSM Dept. Pertamben, Bandung.

Tipsword, H.L., Setzer, F.M dan Smith, F.L Jr, 1966. Interpretation of Depositional Environment in Gulf Coast Petroleum Exploration from Paleocology and Related Stratigraphy, Transaction G.C, Assoc. Geol. Soc., 119-130.

Van Bemmelen R.W,. 1949, The Geology of Indonesia. The Goge, Martinus.

Sentolo Dan Formasi Wonosari Sebagai Identifikasi Awal Dasar

Cekungan Togyakarta, Laporan Walker, R.G., 1978, Facies Models, Geological Association of Canada, Toronto.

Penelitian Hibah Bersaing Tahun II, Walker, R. A,. 1984. Facies Models, STTNAS Yogyakarta. Geological Association of Canada

Pettijohn F. J, 1975, Sedimentary Rock, Third Edition, Hoper and Row Publisher, New York.

Postuma, J. A,. 1971, Manual Of Planktonic Foraminifera, Netherland Pringgoprawiro, H., Kapid ,R., 1999. Foraminifera, Pengenalan Mikrofosil dan Aplikasi Biostratigrafi, ITB Bandung-seri mikrofosil.

Rahardjo, W., Sukandarrumidi, dan Rosidi, H.M.D., 1995, Peta Geologi Lembar Yogyakarta, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Rauwerda, P.J., R.J. Morley, and S.R.

Troelstra. 1984. Assesment of Depositional Environment and Stratigraphy on the Basis of Foraminifera Paleocology. Robertson Reserch Private Limited, Singapore.

Publication, Bussiness and Economic Service, Canada.

Diterbitkan
2017-01-15