Identifikasi Tipe dan Potensi Amblesan Berdasarkan Data Geologi dan Geolistrik Daerah Bedoyo dan Sekitarnya, Kab. Gunung Kidul, Yogyakarta

  • Waskita Murti Bambang Yudhana Waskita Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Garnis Wanengcio Uligawati Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Mayang Pitaloka Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Al Hussein Flowers Rizqi Institut Teknologi Nasional Yogyakarta https://orcid.org/0000-0003-1787-230X
Kata Kunci: Bedoyo, geologi, geolistrik, amblesan

Abstrak

Kabupaten Gunung Kidul khususnya Kecamatan Ponjong, pada kurun waktu hingga tahun 2019 telah terjadi amblesan di beberapa desa dengan titik lokasi yang berbeda. Amblesan yang terjadi memiliki diameter maupun kedalaman lubang yang bervariasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode geologi permukaan dan metode bawah permukaan yang meliputi pengamatan morfologi, batuan dan struktur geologi dan bawah permukaan meliputi pengambilan data geolistrik konfigurasi Schlumberger. Berdasarkan hasil dari kejadian amblesan pada daerah penelitian didapatkan sebuah kesimpulan bahwa pada Desa Bedoyo dan sekitarnya terdapat 2 tipe amblesan yaitu dropout sinkhole dan suffosion sinkhole. Hasil dari analisis data geologi permukaan dan bawah permukaan didapatkan hasil bahwa terdapat 3 zona bahaya amblesan tanah di daerah penelitian, yaitu zona rawan (55%), zona sedang (38%), zona rendah (7%).

Referensi

[1] Al Hussein Flowers Rizqi, F. 2020. Penentuan Batuan Alas dan Penyekat berdasarkan Metode Geolistrik Konfigurasi Dipole-Dipole pada Telaga Gesing, Pucanganom, Kabupaten Gunung Kidul
[2] Allen, A. S. 1984. Types of Land Subsidence, in: Poland, J.F., (ed.), Guidebook to Studies of Land Subsidence due to Groundwater Withdrawal, Studies and Report in Hydrology, UNESCO, p.133-141.
[3] Glopper, R.J., dan Ritzema, H.P. 1994. Land Subsidence, in: Ritzema, H.P., (ed.) Drainage Principles and Applications, International Institute for Land Reclamation and Improvement, The Netherlands, p.477-510.
[4] Martodjojo, S., & Pulunggono, A. 1994. The Tectonic Changes During Paleogene-Neogene was the Most Important Tectonic Phenomenon in Java Island. In Proceedings of the Seminar on Geology and Tectonics of Java Island, from the Late Mesozoic to Quaternary. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada (pp. 1-14).
[5] Poland, J.F. and Davis, G.H. 1956. Subsidence of the land surface in the Tulare‐Wasco (Delano) and Los Banos‐Kettleman City area, San Joaquin Valley, California. Eos, Transactions American Geophysical Union, 37(3), pp.287-296.
[6] Surono, Toha, B. & Sudarno, I. 1992. Peta Geologi Lembar Surakarta-Giritontro, Jawa, Skala 1 : 100.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
[7] Telford, W. M., Telford, W. M., Geldart, L. P., Sheriff, R. E., & Sheriff, R. E. 11 1990. Applied geophysics (Vol. 1). Cambridge university press.
[8] Telford, W.M., Geldart, L.P.,& Sheriff, R.E. 2004. Applied Geophysics (2nd ed.). London: Cambridge University Press.
[9] Waltham T., Bell F., dan Culshaw M. 2005. Sinkholes and Subsidence: Karst and Cavernous Rocks in Engineering and Construction, Paris Publishing, Chichester, UK.
[10] Waskita M. B. Y., dkk. 2019. Study of potential sinkhole based geological data and geophysics in Ponjong area, Gunung Kidul, 6th ICRIEMS Proceedings Published by Faculty of Mathematics and Natural Sciences. Yogyakarta State University
[11] Van Zuidam, R. A., & Van Zuidam, F.I-Cancelado F.I. 1979. Terrain Analysis and Classification Using Aerial Photographs. ITC, Netherlands.
Diterbitkan
2021-11-09