Korelasi Karakteristik Batuan Beku di Gunung Mujil dan Sekitarnya Berdasarkan Pendekatan Petrologi Batuan Gunung Api

  • Novaldi Yahya Arif Guntara Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Kata Kunci: Gunung Mujil, Kulonprogo, Petrografi, Vulkanisme

Abstrak

Lokasi penelitian berada pada bagian timur Pegunungan Kulonprogo, tepatnya pada Gunung Mujil dan sekitanya yang disusun oleh Formasi Kebobutak (Tmok). Kenampakan yang berupa bukit terisolir, membuat adanya perbedaan interpretasi dari para ahli terkait genesa dari lokasi ini sehingga membuat kondisi geologi di daerah penelitian masih cukup menarik untuk dikaji khususnya terkait karakteristik batuan beku yang ada. Penelitian ini sebagai upaya dalam pelengkapan data geologi yang telah ada sebelumnya, sehingga dapat digunakan sebagai data pelengkap dalam interpertasi genesa Gunung Mujil. Metode penelitian yang digunakan meliputi akuisisi data permukaan dan analisa petrologi-petrografi. Hasil analisis petrologi dan petrografi terhadap ke-9 batuan didapatkan bahwa batuan yang ada bervariasi Andesit Basaltik hingga Andesit Piroksen (Streckeisen, 1978). Berdasarkan data tersebut, terdapat anomali pada LP-1 dan LP-9 yang bersifat lebih basaltik dibandingkan lainya dan diinterpretasikan sebagai produk vulkanisme yang berbeda dari sekitanya baik dapat berupa produk gunungapi (monogenetic system) ataupun hasil lengseran produk vulkanisme yang ada di daerah ini.

Referensi

[1] Aribowo, Y., Ali, R. K. dan Najib, A. Petrogenesis Of Kalisonggo Tertiary Lava, Girimulyo Kulonprogo, Yogyakarta Based On Mineralogy And Geochemical Analysis. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. 2019; 279(1): 1-8.
[2] Hartono, H.G., Pambudi, S. Gunung Api Purba Mujil, Kulonprogo, Yogyakarta: Suatu Bukti dan Pemikiran. ReTII Prosiding Seminar Nasional ReTII ke10.Yogyakarta: STTNAS. 2015; 71–76.
[3] Kurniawan M., Sismanto. dan Rugayya, S. Identification Of Igneous Rock Distribution In Kalisonggo Area Using Geomagnetic Method. National Seminar on Physics 2019, Journal of Physics: Conference Series. 2020; 1434(2020): 1-8
[4] Le Maitre, R., W., International Union of Geological Sciences. Igneous Rocks A Classification and Glossary of Terms. Cambridge University Press. 2002.
[5] O’Dunn, S., Sill, W. D. Exploring Geology. Introductory Laboratory Activities. 1986.
[6] Rahardjo, W., Sukandarrumidi dan Rosidi, H. D. Peta Geologi Lembar Yogyakarta, Jawa Skala 1:100.000, Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. 1995.
[7] Setijadji, L. D., Kajino., Shigeo., Imai., Akira. dan Watanabe, K. Cenozoic Island Arc Magmatism in Java Island (Sunda Arc, Indonesia): Clues on Relationships between Geodynamics of Volcanic Centers and Ore Mineralization, Resource Geology. 2006; 56(3):267-292 C.
[8] Soeria-Atmadja, R., Maury, R.C., Bellon, H., Pringgoprawiro, H., Polve, M. dan Priadi, B. The Tertiary Magmatic Belts in Java.The Journal of Southeast Asian Earth Science. 1991; 9(1-2): 13-27.
[9] Van Bemmelen, R.W. The Geology of Indonesia, v.IA, Martinus Nijhoff, The Hague. 1949.
[10] Verdiansyah, O. dan Hartono, H.G. Mineralogy and Geochemistry Analysis Of The Ignoeus Rocks To Strengthen The Hypothesis Of Mujil Hill as a Monogenetic Paleo-Volcano. HAGI – IAGI – IAFMI- IATMI, Joint Convention Yogyakarta. 2019.
Diterbitkan
2021-11-09