Estimasi Temperatur Reservoir Panasbumi Menggunaakan Metode Geothermometer Pada Mata Air Panas Bitingan Dan Sipandu Area Panasbumi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah

  • Waskita Murti Bambang Yudhana Yudhana Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Dianto Isnawan Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Kata Kunci: Geothermometer, Manifestasi, Panasbumi Dieng.

Abstrak

Indonesia memilik potensi energi panasbumi mencapai 28.617 MegaWatt yang merupakan 40% dari total potensi panasbumi dunia. Salah satu contoh gunungapi di pulau jawa yang memiliki potensi panasbumi ini adalah Gunungapi Telomoyo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem panasbumi panasbumi dan mengestimasi temperatur reservoar menggunakan Metode Geothermometer. Hasil analisis menunjukan bahwa tipe fluida berupa Bicarbonate Water. Hasil plotting konsentrasi Natrium (Na), Kalium (K) dan Magnesium (Mg) menunjukkan berada pada zona immmature water. Estimasi temperatur reservoar bawah permukaan mata air panas Sipandu ±247,38°C, mata air panas Candi dukuh ±195,21°C.  Sistem panasbumi di daerah penelitian adalah liquid dominated system. Pemanfaatan potensi manifestasi panasbumi sebagai Kolam pemandian air panas dan reservoar suhu tinggi yang baik untuk dikembangkan menjadi pembangkit listrik tenaga panasbumi.

Referensi

[1] Giggenbach, WF. 1988. Chemical Techniques in Geothermal Exploration. Chemistry Division, DSIR, Private Bag. New Zealand.
[2] Saptadji, N. M. (2001). Teknik Panas Bumi. Bandung, Penerbit ITB.
[3] Harijoko, A., Uruma, R., Wibowo, H. E., Setijadji, L. D., Imai, A., Yonezu, K., & Watanabe, K. (2016). Geochronology and magmatic evolution of the Dieng Volcanic Complex, Central Java, Indonesia and their relationships to geothermal resources. Journal of Volcanology and Geothermal Research, 310, 209-224.
[4] Hochstein, M.P. dan Browne, P.R.L. 2000. Surface Manifestation of Geothermal Systems with Volcanic Heat Sources, In Encyclopedia of Volcanoes, H. Sigurdsson,
[5] Nicholson, K. 1993. Geothermal fluids: Chemistry and exploration techniques. Springer-Verleg, Berlin Heldederberg.
[6] Royana, R. (2013). Panduan Kelestarian Ekosistem Untuk Pemanfaatan Panas Bumi. WWF-Indonesia, Jakarta.
Diterbitkan
2021-11-09