IDENTIFIKASI KAWASAN RAWAN BENCANA LONGSOR METODE SKORING DAERAH MOJOTENGAH DAN SEKITARNYA, KECAMATAN REBAN, KABUPATEN BATANG, PROVINSI JAWA TENGAH

  • Reza Krisnandi Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Obrin Trianda Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Al Hussein Flowers Rizqi Institut Teknologi Nasional Yogyakarta https://orcid.org/0000-0003-1787-230X
Kata Kunci: Bencana, Kerawanan, Longsor, Mojotengah.

Abstrak

Secara administratif daerah penelitian termasuk kedalam Kompleks Gunungapi Dieng yang terdiri dari beberapa gunungapi yang memiliki kelerengan curam. Kelerengan yang curam tersebut merupakan salah satu utama terjadinya gerakan tanah longsor. Penentuan kawasan rawan bencana longsor menggunakan metode skoring menggunakan software GIS dengan parameter-parameter berupa kelerengan, tipe batuan, kelas jenis tanah, curah hujan, dan tataguna lahan. Berdasarkan 5 parameter tersebut daerah penelitian dibagi menjadi 3 kawasan rawan bencana longsor rendah dengan nilai 33,00-52,00 dengan luasan 24,19% dari daerah penelitian yang umumnya tersebar pada bagian utara daerah penelitian menempati daerah dengan lereng yang relatif lebih landai. Kawasan rawan bencana longsor sedang dengan nilai 52,01-61,00 dengan luasan 28,91% dari daerah penelitian yang umumnya tersebar pada bagian tengah daerah penelitian menempati daerah yang lereng yang relatif miring-curam. Kawasan rawan bencana longsor tinggi dengan nilai 61,01-80,00 dengan luasan 46,90% dari daerah penelitian yang umumnya tersebar pada bagian selatan daerah penelitan menempati daerah dengan lereng yang curam-sangat curam.

Kata kunci: Bencana, Kerawanan, Longsor, Mojotengah.

Referensi

[1] Amri,Yulianti, Yunus, dkk, (2016). RBI Risiko Bencana Indonesia. Jakarta : BNPB.
[2] Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2016. Rawan Bencana Indonesia.
[3] Bakosurtanal, 2000. Peta Batas Administrasi Kabupaten Batang Skala 1:50.000.
[4] BMKG. (2008). Curah Hujan dan Potensi Bencana Gerakan Tanah. Jakarta.
[5] Dwikorita Karnawati. 2005. Bencana Alam Gerak Massa Tanah di Indonesia dan Upaya Penanggulangannya. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
[6] Dewi, T.S., Kusumayudha S.B., & Purwanto H.S (2017), Zonasi Rawan Bencana Tanah Longsor dengan Meotde Analisis GIS: Studi Kasus Daerah Semono dan Sekitarnya, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan, Vol. 1, No. 1., 2017, hal 50 – 59.
[7] PVMBG. 2004. Manajemen Bencana Tanah Longsor. Dipetik dari https://vsi.esdm.go.id/
[8] Subardja, S., Ritung, S., Anda, M., Sukarman., Suryani, E., dan Subandiono, R., 2016. Klasifikasi Tanah Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.
Diterbitkan
2021-11-09