analisis keberlanjutan pemanfaatan lahan pascatambang

analisis keberlanjutan pemanfaatan lahan pascatambang

  • nindi nindi universitas pembangunan yogyakarta
Kata Kunci: Lahan pascatambang, berkelanjutan, kualitas lahan, skala likert, teknik rapfish

Abstrak

Penambangan akan mengakibatkan perubahan sifat fisik, kimia dan biologi tanah, sehingga perlu dilakukan suatu analisis terhadap pengelolaan lahan bekas penambangan. Salah satu kegiatan yang dapat membantu meminimalkan kerusakan adalah kegiatan reklamasi lahan pascatambang yang berkelanjutan. Untuk menganalisis keberlanjutan lahan pascatambang perlu memperhatikan kualitas lahan. Kualitas lahan terdiri dari kualitas tanah dan kualitas air yang merupakan satu komponen lingkungan yang sangat penting. Analisa keberlanjutan dapat dilakukan dengan metode skala likert dan teknik rapfish. Metode skala likert yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survey, Skala digunakan untuk memudahkan dalam ukuran-ukuran berjenjang. Skala penilaian, misalnya, merupakan skala untuk menilai sesuatu yang pilihannya berjenjang, misalnya 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. Skala likert juga merupakan alat untuk mengukur (mengumpulkan data dengan cara “mengukur-menimbang”) yang “itemnya” (butir-butir pertanyaannya) berisikan (memuat) pilihan yang berjenjang, sedangkan teknik rapfish teknik terbaru yang merupakan pengembangan dari teknik multidimensional scaling yang sekaligus dilakukan analisis Leverage digunakan untuk mengetahui atribut, analisis Monte Carlo digunakan untuk menduga pengaruh galat dalam proses analisis, Nilai Stress dan koefisien determinasi (R2) berfungsi untuk menentukan perlu tidaknya penambahan atribut untuk mencerminkan dimensi dengan nilai Stress di bawah nilai 0,25 dan nilai R2 di atas kepercayaan 95%, sehingga mutu dari analisis MDS dapat dipertanggungjawabkan.

Kata kunci: Lahan pascatambang, berkelanjutan, kualitas lahan, skala likert, teknik rapfish

Referensi

[1] Kumar, A., and Pandey, Ch, A. 2013. Evaluating impact of coal mining activity landuse/ landcover using temporal satellite images in South Karanpura Coalfields and Environs, Jharkhand State, India. IJARSG– An Open Access International Journal. ISSN 2320 – 0243
[2] Patiung, O. 2011. Pengaruh Umur Reklamasi Lahan Bekas Tambang Batubara Terhadap Fungsi Hidrolis. Jurnal Hidrolitan, Vol 2 : 2 : 60-73
[3] Henny, P., Ghitarina, M, A, Udayana, D., dan Zuraida, I. 2014. Pemanfaatan Lahan Bekas Penambangan Batubara Untuk Usaha Budidaya Ikan Yang Berkelanjutan. Jurnal Dinamika Pertanian Volume XXIX (191-198)Calero C, Piatiini M, Pascual C, Serrano MA. Towards Data Warehouse Quality Metrics. Proceedings of the 3rd Intl. Workshop on Design and Management of Data Warehouses (DMDW). Interlaken. 2009; 39: 2-11. (in this case, city: Interlaken, year: 2009, Vol.39, page: 2-11)
[4] Pandey, B., Agrawal, M. and Singh, S. 2014. “Coal mining activities change plant community structure due to air pollution and soil degredation,” Ecotoxicologi, 23(8), hal. 1474-1483
[5] Sheoran, V., Sheoran, A, S., and Poonia, P. 2010. Soil reclamation of abandoned mine land by revegetation: A review. International Journal of Soil, Sediment and Water, Vol. 3
[6] Nugroho, W, A., dan Yassir, Ishak. 2017. Kebijakan Penilaian Keberhasilan Reklamasi Lahan Pasca-Tambang Batubara Di Indonesia. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan Vol. 14 No.2, November 2017 : 121-136
[7] Garcia, S.M., 2000. The FAO definition of sustainable development and the Code of Conduct for Responsible Fisheries: an analysis of the related principles, criteria and indicators. Marine and Freshwater Research, 51(5), pp.535-541.
[8] Bargawa, W.S. 2018. Perencanaan Tambang Edisi kedelapan, Kilau Book, Yogyakarta
[9] FAO. 1976. A Framework for Land Evaluation. Soils Bull. No. 32. Rome
[10] Hardjowigeno, S., Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press.
[11] Arifin, Zaenal. 2011. Analisis Indeks Kualitas Tanah Entisol pada Berbagai Penggunaan Lahan yang Berbeda. Agroteksos Vol. 21 No. 1
[12] Partoyo. 2005. Analisis Indeks Kualitas Tanah Pada Tanah Pasir Pantai Samas Yogjakarta. Jurnal Ilmu Pertanian, Vol. 12 No.2
[13] Doran, J, W., and T, B, Parkin. 1994. Defining and assessing soil quality. P. 3-21 In J.W. Doran et al. (ed). Defining soil quality for sustainable environment. SSSA Spec. Publ. 35. SSSA, Madison, WI.
[14] Sihotang, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Pustaka Sain dan Teknologi Pradnya Paramita
[15] Asdak, C. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
[16] Djaenuddin D. 1997. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Pertanian. versi 1.0. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Boger
[17] Sabaruddin Wagiman Tjokrokusumo. 2002. Kelas Kesesuaian Lahan Sebagai Dasar Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan Di Daerah Aliran Sungai. Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol.3, No. 2, Mei 2002: 136-143
[18] Sitorus, S.R.P. (1985). Evaluasi Sumber- daya Lahan . Transito, Bandung.
[19] Shilvyanora Aprilia Rande dan R Andy Erwin Wijaya. 2014. Analisis Penilaian Resiko Terhahap Evaluasi Rencana Pascatambang Batubara Menggunakan Skala Likert. Promine. Vol. 2
[20] Fauzi, A., dan Anna, S. 2002. Evaluasi Status Keberlanjutan Pembangunan Perikanan. Aplikasi Pendekatan Rapfish (Studi Kasus Perairan Pesisir DKI Jakarta). Jurnal Pesisir dan Lautan 4(3)
[21] Fauzi A dan S Anna. 2005. Pemodelan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan untuk Analisis Kebijakan. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. 343 hal.
Diterbitkan
2021-11-09