IDENTIFIKASI BENCANA TANAH LONGSOR BERDASARKAN PENGAMATAN GEOMORFOLOGI DI DESA GIRIPURWO, KECAMATAN GIRIMULYO, KABUPATEN KULONPROGO, DIY

  • Ludgardis Tara Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Adi Prabowo Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Kata Kunci: Longsor, AHP, Geomorfologi, Mitigasi

Abstrak

Daerah penelitian terletak di Desa Giripurwo, Kecamatan Girimulyo, Kabupeten Kulonprogo, DIY. Potensi longsor diambil dari empat parameter seperti kemiringan lereng, litologi, tata guna lahan, dan densitas sungai dari daerah penelitian. Empat parameter tersebut lalu dikaitkan dengan geomorfologi daerah penelitian serta intensitas longsor yang terjadi di daerah penelitian. Pembuatan peta potensi longsor dilakukan dengan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dan dengan software ArcMap 10.8. Tingkatan potensi longsor dibagi menjadi tiga, yaitu:potensi longsor rendah, potensi longsor sedang, dan potensi longsor tinggi. Dari hasil tumpang susun (overlay) empat parameter diketahui bahwa Desa Giripurwo memiliki potensi longsor sedang di daerah dengan pola kontur rapat-agak renggang memiliki ketinggian >125 meter, litologi berupa breksi andesit dan andesit, tatagunalahan didominasi kebun, dan ladang, serta densitas sungai rendah- menengah. Potensi Longsor rendah umumnya berada pada daerah Desa Giripurwo bagian Tenggara dengan pola kontur renggang, ketinngian <125 meter, litologi berupa batupasir, tatagunalahan didominasi sawah dan sawah tadah hujan, densitas sungai menengah – tinggi. Mitigasi dapat dilakukan dengan cara pembuatan terasering dan dinding penahan longsor.

Referensi

BNPB, 2012, Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana , Nomor 02
BPBD, 2020, Peta Rawan Longsor Kabupaten Kulon Progo, https://bpbd.kulonprogokab.go.id/detil/361/peta-rawan-bencana- longsor-kabupaten-kulon-progo, diunduh 28 Maret 2021
Karnawati, D., 2003, Bencana Alam Gerakan Massa Tanah di Indonesia dan Upaya Penanggulangannya, Jurusan Teknik Geologi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Peraturan Direktur Jenderal NOMOR : P.3/VSET/2013 dalam Pedoman Identifikasi Karakteristik Daerah Aliran Sungai.
Rahardjo, W., Sukandarrumidi & Rosisi, H. M. D., 1977, Peta Geologi Lembar Yogyakarta, Direktorat Geologi Bandung.
Saaty, T. L. 1988, Decision Making for Leader, The Analytical Hierarchy Process for Decisionsin Complex World, RWS Publikations 4922 Ellscorth Avenue Pittsburgh, USA.
Soeters R, Van Westen CJ, 1996, Slope Stability Recognition, Analysis, and Zonation Application of Geographical Information System to Landslide Hazard Zonation, National Academy Press, Washington DC (US).
Van Zuidam, R.A., and Zuidam-Cancelado, F.I., 1979, Terrain Analysis and Classification Using Aerial Photographs. A Geomorphology Approach, ITC, Netherlands
Diterbitkan
2021-11-09