Pemanfaatan Limbah Biji Nangka sebagai Bahan Alternatif dalam Pembuatan Tempe

  • Ganjar Andaka Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKRIND Yogyakarta
  • Putu Oka Nareswary Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKRIND Yogyakarta
  • Firmansyah Budilaksana Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKRIND Yogyakarta
  • Dian Erawisti Trishadi Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKRIND Yogyakarta

Abstrak

Abstrak

Tempe merupakan hasil olahan dari tanaman kedelai. Namun, belakangan ini pasokan kedelai yang ada tidak dapat memenuhi kebutuhan bahan baku industry pengolahan tempe, maka dari itu diperlukan bahan alternative pengganti kedelai. Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai pengganti kedelai adalah biji nangka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pengolahan biji nangka menjadi tempe dan kandungan gizinya. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan ragi tempe (Rhizopusoligosporus) pada biji nangka yang divariasikan (1 gram, 1,5 gram, 2 gram, 2,5 gram dan 3 gram) dan waktu fermentasi yang divariasikan (24 jam, 36 jam, 48 jam, 60 jam, dan 72 jam) pada bahan baku biji nangka 100 g. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh tempe yang paling baik yaitu dengan berat ragi 1 gram dan waktu fermentasi 48 jam dengan kadar protein 5,96%, kadar serat 2,78% dan kadar air 54,57%. Diharapkan dari hasil penelitian ini masyarakat dapat memanfaatkan limbah biji nangka sebagai bahan alternatif pengganti kedelai.

Kata kunci: tempe, Rhizopusoligosporus, biji nangka

##submission.authorBiographies##

##submission.authorWithAffiliation##

Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,

Institut Sains & Teknologi AKRIND Yogyakarta
##submission.authorWithAffiliation##

Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,

Institut Sains & Teknologi AKRIND Yogyakarta
##submission.authorWithAffiliation##
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,
Institut Sains & Teknologi AKRIND Yogyakarta
##submission.authorWithAffiliation##
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,
Institut Sains & Teknologi AKRIND Yogyakarta

Referensi

Astawan, M.(2007).Nangka Sehatkan Mata, http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Nutrition&y=cybermed|0|0|6|414 (diakses 10 Nopember 2015 jam 16.00 WIB)

Fairus, S., Haryono, Miranthi, A., dan Apriyanto, A. (2010). Pengaruh Konsentrasi HCl dan Waktu Hidrolisis terhadap Perolehan Glukosa yang Dihasilkan dari Pati Biji Nangka, Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia ‘Kejuangan’ UPN Veteran Yogyakarta.

Gaman, M.dan Sherrington, K.B.(1981).IlmuPangan (PengantarIlmuPangan, NutrisidanMikrobiologi), EdisiKedua, GadjahMadaUniversity Press, Yogyakarta.

Hayati, S.(2009).PengaruhWaktuFermen-tasiterhadapKualitas Tempe Dari BijiNangka (Artocarpus hetero-phyllus) danPenentuan Kadar ZatGizinya, Skripsi, Departemen Kimia, FMIPA, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Ristia, E. (2014). Perbandingan Kadar Gizi Tempe Biji Nangka dan Tempe Kedelai, Laporan Penelitian, Prodi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak.

Sudarmadji, S., Haryono, B., Suhardi, (1997), ProsedurAnalisaBahanMakanandanPertanian, Edisikeempat, Liberty, Yogyakarta.

Widodo, W. (2012). Pemanfaatan Biji Nangka (Artocarpusheterophyllus) sebagai Substrat Pembuatan Tempe Biji Nangka dengan Variasi Kadar Ragi dan Lama Fermentasi, Skripsi, Prodi Biologi, Fakultas sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Yuliana, A. dan Rindjani, L. (2015). Pengaruh Penambahan Berat Jamur Tempe (Rhizopus oligosporus) terhadap Kualitas Tempe Biji Nangka, Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, Vol. 13, No. 1, pp. 9-13.

Website: wikipedia.com, Tempe, diakses1o Nopember 2015.

Diterbitkan
2017-01-16