Studi awal inklusi fluida pada fenokris kuarsa di Hargorojo, Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah

  • okki verdiansyah Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Abstrak

Penelitian berada berfokus pada intrusi dasit, pada daerah Hargerejo yang berada di Pegunungan Kulonprogo bagian selatan dan secara administrasi merupakan wilayah Kecamatan Begelen, Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah. Kehadiran sistem hidrotermal di daerah Kulon Progo berupa Epitermal sulfidasi rendah-menengah di Kokap, Epitermal - Lithocap di Bagelen, dan epitermal sulfidasi tinggi di Menoreh (Magelang). Pada kasus intrusi Bagelen, diduga merupakan bagian dari sistem hidrotermal yang membentuk sistem hidrotermal Au-Ag. Penelitian menggunakan metode pemetaan geologi dan percontoan permukaan pada batuan dasit dan pengamatan laboratorium dengan mikroskop polarisasi dan mikroskopi bijih. Studi ini berfokus pada karakter kuarsa dan kehadiran inklusi fluida dengan menggunakan konsep kualitatif petrografi inklusi fluida. Litologi daerah Bagelen terdiri dari breksi vulkanik, intrusi andesit, dasit, serta endapan alluvial. Analisa petrografi pada sampel dasit menunjukkan adanya tekstur porfiritik dengan fenokris 55 –76% berupa kuarsa (8–22%), hornblenda (3-11%), plagioklas (40-55%), yang dikelilingi oleh masadasar berupa gelas vulkanik dan mikrolit feldspar, serta mineral opak berupa pirit dan sisa magnetit sebanyak 2-5% dan masadasar mengalami diagenesis dan teralterasi menjadi silika. Kuarsa terbagi menjadi tipe 1 dan 2, yang menunjukkan adanya jenis inklusi primer dan pseudosekunder. Pada kuarsa tipe 1 (qz-1) menunjukkan adanya sebaran iregular dan trail pseudosekunder dengan tipe inklusi Tipe I, II, III. Pada kuarsa tipe 2, terlihat bahwa inklusi didominasi dengan tipe II & III, dengan vapor densitas rendah sampai tinggi. Inklusi pada kuarsa tipe 2 memperlihatkan pola primer dan memiliki kemiripan dengan umumnya fluida vein epitermal di permukaan. Kehadiran inklusi fluida pada kuarsa magmatik di Bagelen, menunjukkan adanya sistem hidrotermal yang terbentuk akibat perubahan karakter silikat, dan mempengaruhi karakter fluida  dari magmatik menjadi hidrotermal. Mineralisasi epitermal atau yang terkait, lebih dipengaruhi oleh kehadiran kuarsa tipe 2, dan proses hidrotermal setelahnya. Tipe mineralisasi yang terpengaruh adalah sulfidasi menengah dengan ciri kehadiran pirit-kalkopirit terdiseminasi dalam dasit. Fluida yang mempengaruhi mineralisasi lebih didominasi oleh sistem epitermal.

Kata kunci: Eksplorasi, Fluida, Tembaga, Emas, Kulon Progo

Referensi

1. Setijadji LD, Maryono A. Geology and Arc Magmatism of the Eastern Sunda Arc, Indonesia. In: Proceeding of Banda and Eastern Sunda Arcs 2012 MGEI Annual Convention. 2012. hal. 26–7.
2. Soeria-Atmadja R, Maury RC, Bellon H, Pringgoprawiro H, Polve M, Priadi B. Tertiary magmatic belts in Java. J Southeast Asian Earth Sci. 1994;9(1–2):13–27.
3. Hartono HG. Peran Paleovolkanisme Dalam Tataan Produk Batuan Gunung Api Tersier di Gunung Gajahmungkur, Wonogiri, Jawa Tengah. University Padjadjaran; 2010.
4. Rahardjo W, Sukandarrumidi, Rosidi H. Yogyakarta Sheet Geological Map scale 1:100.000. Bandung: Geological Research and Development Center; 1995.
5. Widagdo A, Pramumijoyo S, Harijoko A. The Morphotectono-Volcanic of Menoreh-Gajah-Ijo Volcanic Rock In Western Side of Yogyakarta-Indonesia. J Geosci Eng Environ Technol [Internet]. 2018;3(3):155. Tersedia pada: http://journal.uir.ac.id/index.php/JGEET/article/view/1715
6. Sugarbo O. Tinjauan Awal Hubungan Vulkanostratigrafi Dengan Tipe Mineralisasi Daerah Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta. Pros Nas Rekayasa Teknol Ind dan Inf XIV Tahun 2019. 2019;2019(November):338–46.
7. Fadlin F, Hajar Sulystiawan I, Adi Prasetyo L. Studi Alterasi, Mineralisasi Dan Inklusi Fluida Prospek Hidrotermal (Pb-Zn-Cu±Au-Ag) Kubah Kulonprogo Bagian Selatan, Jawa Tengah. J Geol dan Sumberd Miner. 2019;20(4):211.
8. Pintea I, Iatan LE. the Magmatic-Hydrothermal History of the Β -Quartz Polymorphs From Rosia Montana Dacite ... Miner Depos. 2017;90(December):41–61.
9. Shepherd TJ, Rankin AH, Alderton DHM. A Practical Guide to Fluid Inclusion Studies. Vol. 50, Mineralogical Magazine. Glasgow and London (Blackie); 1985. 239 hal.
10. Pirajno F. Hydrothermal processes and mineral systems. Springer Science & Business Media; 2008.
11. Pirajno F. Hydrothermal Processes and Mineral Systems [Internet]. Dordrecht: Springer Netherlands; 2009. 1–1250 hal. Tersedia pada: http://link.springer.com/10.1007/978-1-4020-8613-7
Diterbitkan
2022-11-11