The Karakteristik Endapan di Sekitar Kali Serang Kulon Progo, Yogyakarta

  • Winarti Winarti Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Kata Kunci: XRD, Clay, Expansive, Glycol

Abstrak

DAS Serang yang terdiri dari sungai utama (Kali Serang) dan anak sungainya berhulu dari Perbukitan Menoreh dan bermuara ke Samudera Hindia. Kali Serang pada bagian hilir mempunyai topografi datar dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata. Selain itu juga idial untuk dikembangkan fasilitas pelayanan publik. Di sekitar Kali Serang terdapat endapan sedimen (aluvium) berukuran kerakal, pasir, lanau dan pasir. Endapan yang paling dominan adalah berukuran lempung dan pasir halus. Tujuan penelitian adalah menentukan karakter endapan di sekitar Kali Serang bagian hilir, apakah endapan tersebut bersifat ekspansif atau tidak. Sampel endapan diambil pada kedalaman meter dengan melakukan pemboran tangan. Analisis sampel dengan metode X-Ray Diffraction (XRD). Pengamatan secara megaskopis menunuukkan endapan berwarna coklat tua sampai kehitaman, bersifat basah, tidak kompak, lengket, berukuran lempung bercampur pasir halus dan terdapat cangkang foraminifera besar. Hasil analisis XRD dengan glycol oriented teridentifikasi adanya jenis lempung Nantronit-15A dan Nakrite-2. Kehadiran Nantronit-15A lebih banyak dibandingkan Nakrit-2. Nantronit-15A termasuk kelompok smektit (montmorillonit) yang bersifat dapat mengadsorpsi air dan memiliki kembang-susut yang tinggi (ekspansif). Nakrit-2 mempunyai sistem kristal monoklin, termasuk kelompok kaolinit dan memiliki kapasitas kembang-susut rendah (tidak ekspansif). Distribusi Nantronit-15A yang lebih banyak dibandingkan Nakrit-2, sehingga karakter endapan cenderung bersifat ekspansif. Endapan yang bersifat ekspansif akan beresiko jika didirikan bangunan. Untuk itu upaya perbaikan (stabilisasi) tanah harus dilakukan.

Referensi

[1] Saritohadi J. Widyatmanti W. Kajian Penataan DAS Serang Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Prosiding Lokakarya "Sistem lnformasi Pengelolaan DAS: Inisiatif pengembangan Infrastruktur Data". Bogor. 2007.
[2] Hendrayana H. Riyanto IA. Nuha A. Study of Water Difficulty Area in Kulon Progo Regency Special Region of Yogyakarta. La Geografia. 2021; Vol. 19(2): 175-192.
[3] Wilopo W. Ferardi FD. Hidrogeologi Pantai Glagah-Pantai Congot, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogykarta. Proceeding, Seminar Nasional Kebumian Ke-8 Academia-Industry. Yogyakarta. 2015; 768-777.
[4] Priyono KD. Kajian Mineral Lempung Pada Kejadian Bencana Longsoran Lahan di Pegunungan Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Forum Geografi. 2012; Vol. 26(1): 53-64.
[5] Utami DN. Kajian Jenis Mineral Lempung dan Implikasinya Dengan Gerakan Tanah. Jurnal Alami. 2018; Vol. 2(2): 87-97.
[6] Winarti. Rizqi AHF. Sukiyah E. Nanggulan formation as a roof pendant at the central part of Kulon Progo Mountains, Yogyakarta, Indonesia. Songklanakarin J. Sci. Technol. 2022; Vol. 44(3): 752–759.
[7] Silaban MSP. Studi Mineral Lempung Hidrotermal Dan Aplikasinya Untuk Operasi Pemboran Panasbumi (Studi Kasus: Prospek Panasbumi Ulubelu, Lampung). Proceeding Of The 5th Inaga Annual Scientific Conference & Exhibitions. Yogyakarta. 2001
[8] Maghfury TI. Analisis X-Ray Diffraction (Xrd) Pada Brazing Aluminium Seri 1000 Dan Stainless Steel Seri 304 Dengan Penambahan Serbuk Tembaga. Skripsi.T. Mesin, UMY: 2020.
[9] Munasir. Triwikantoro. Zainuri M. Darminto. Uji Xrd Dan Xrf Pada Bahan Meneral (Batuan Dan Pasir) Sebagai Sumber Material Cerdas (CaCO3 DAN SiO2). Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA). 2012; Vol. 2(1): ISSN: 2087-9946
[10] Ginanjar R. Sadisun IA. Karakteristik Geoteknik Mineral Lempung Pada Terowongan Tambang Bawah Tanah Ciurug Level, 600, Pongkor, Jawa Barat. Bulletin og Geology. 2019; Vol. 3(1): 328-332.
[11] Utami DN. Kajian Jenis Mineral Lempung dan Implikasinya Dengan Gerakan Tanah. Jurnal Alami. 2018; Vol. 2(2): 87-97.
[12] Darwis. Dasar-dasar Teknik Perbaikan Tanah. Yogyakarta: Pustaka QA: 2017.
[13] Zakaria Z. Muslim D. Mulyo. A. Perbaikan Tanah Eskpansiv Melalui Penambahan CaO Dalam Upaya Meningkatkan Dayadukung Tanah Untuk Pondasi Dangkal. Proseding Seminar Nasional Kebumian ke-7. Yogyakarta. 2014.
[14] Gunarso A. Nuprayogi R. Partono W. Stabilitas Tanah Lempung Ekspnasif dengan Campuran Larutan NaOH 7,7%. Jurnal Karya Teknik Sipil. 2017; Vol. 6(2): 238-245
[15] Putra MDH. Pengaruh Perbaikan Tanah Lempung Ekspansif Dengan Metode Deep Soil Mixing pada Berbagai Kadar Air Lapangan Tanah Asli Terhadap Nilai CBR dan Pengembangan. Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya: 2017.
Diterbitkan
2022-11-11