ANALISIS TINGKAT KERENTANAN GERAKAN TANAH MENGGUNAKAN MODIFIKASI METODE STORIE STUDI KASUS DAERAH PUNDUNGSARI, KECAMATAN SEMIN, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

Kata Kunci: Semin, Gunungkidul, STORIE, mass movement

Abstrak

Kecamatan Semin terletak pada bagian timur dari pegunungan Gunung Kidul tepatnya pada lereng bagian timur dari Gunung Kidul. Kawasan ini lereng hingga kaki Gunung panggung, berada pada daerah lereng yang cukup curam membuat daerah ini mempunyai potensi longsor yang besar terutama pada musim hujan. Pada beberapa tahun kebelakang yaitu dari tahun 2016-2020 stasiun BMKG Gunung Kidul daerah ini pun sering terjadi peristiwa longsor saat musim hujan tiba. Maksud penulisan ini adalah untuk melakukan pemetaan gerakan tanah mengunakan metode STORIE. Tujuan dari penulisan laporan akhir seminar ini yaitu : Membuat peta zonasi kerentanan longsor di Desa Sirau menggunakan metode STORIE dalam skala 1:25.000. Daerah penelitian termasuk dalam zona “Wonosari Plateau”. Zona Pegunungan Selatan Jawa. Pemetaan zonasi gerakan tanah ini dilakukan berdasarkan metode STORIE menggunakan pembobotan nilai dari empat parameter. Parameter yang digunakan adalah kelerengan, litologi, tata guna lahan dan curah hujan. Hasil pemrosesan STORIE menggunakan sofware ArcGIS menghasilkan peta zonasi kerentanan gerakan tanah yang terbagi atas 4 kelas (sangat rendah, rendah, sedang, tinggi). Berdasarkan hasil pemetaan gerakan tanah dengan metode STORIE, daerah paling rawan adalah Desa Pundungsari yang tersusun atas litologi Tuf dari Formasi Semilir, Breksi Andesit dari Formasi Mandalika, dan Batugamping dari Formasi Wungkal Gamping. Kata kunci: Semin, Gunungkidul, STORIE, Gerakan tanah

 

Kata kunci: Semin, Gunungkidul, STORIE, Gerakan tanah

Referensi

Hall, R., Clements, B., Smyth, H. R., & Cottam, M. A. (2007). Thrusting of a volcanic arc: a new structural model for Java. Petroleum Geoscience, 15(2), 159-174.
Highland, L. and Johnson, M. (2004). Landslide Types and Processes. USGS Fact Sheet 2004-3072.
Karnawati, D., (2003). Bencana Alam Gerakan Massa Tanah di Indonesia dan Upaya Penanggulangannya. Jurusan Teknik Geologi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Noor, D, (2006), Geologi Lingkungan, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Pulunggono, A., & Martodjojo, S. (1994). Perubahan tektonik Paleogen-Neogen merupakan peristiwa tektonik terpenting di Jawa. Proc. Geologi dan Geoteknik Pulau Jawa, Yogyakarta, h, 37-49.
Prasetyadi, C. (2007) Evolusi Tektonik Paleogen Jawa Bagian Timur, Tesis S3, institut Teknologi Bandung, Indonesia
Prasetyadi, C., Sudarno, I., Indranadi, V. B., & Surono, S. (2011). Pola dan Genesa Struktur Geologi Pegunungan Selatan, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral, 21(2), 91-107
Sitorus, S., 1995. Evaluasi Sumber Daya Lahan. Tarsito, Bandung.
Storie, R. 1978. Storie Index Soil Rating. Oakland, University of California Division of Agricultural Sciences Special Publication 3203.
Sugianti, K., Mulyadi, D., dan Sarah, D., (2014). Pengklasan Tingkat Kerentanan Gerakan Tanah Daerah Sumedang Selatan Menggunakan Metode Storie. Ris.Geo.Tam Vol. 24, No.2, Desember 2014 (93-104)
Surono, B. Toha, I. Sudarno & S. Wiryosujono, 1992, Geologi Lembar Surakarta & Girotontro, Jawa, skala 1:100.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
van Bemmelen, R.W. (1949). The geology of Indonesia. The Haque: Marti-nus Nyhoff.
Zuidam, R.A.v. 1985. Aerial Photo-Interpretation in Terrain Analysis and Geomorphologic Mapping, Smith Publisher-The Hague, Enschede, Netherland.
Diterbitkan
2022-11-11