Overview Risiko Dampak Debu Akibat Aktivitas Penambangan di Indonesia

  • Gabriela Elisabeth Tasidjawa Gabriela Elisabeth Tasidjawa
Kata Kunci: Kata kunci: aktivitas penambangan, faktor debu, dampak debu

Abstrak

Pada kegiatan-kegiatan yang selain memberikan kontribusi besar dalam berbagai, namun juga dampak negatif bagi lingkungan, salah satunya adalah debu yang mengganggu aktivitas penambangan. Debu adalah salah satu polutan udara yang mungkin menghasilkan toksin yang dapat berdampak pada pekerja tambang, masyarakat sekitar maupun organisme hidup lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko dampak debu akibat aktivitas penambangan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode literature review dengan sumber data penelitian yang diambil dari studi kasus 6 jurnal tentang debu di Indonesia.Hasil menunjukkan bahwa risiko dampak debu akibat penambangan di Indonesia tergantung pada faktor karakteristik debu, lama paparan dan faktor tenaga kerja itu sendiri. Faktor debu antara lain bentuk, komposisi debu, ukuran partikel, konsentrasi, daya larut dan sifat kimiawi. Dari hasil kajian diketahui juga faktor umur, masa kerja, lama kerja, kebiasaan merokok dan penggunaan alat pelindung diri merupakan variabel yang berpengaruh terhadap dampak debu tambang.

Kata kunci: aktivitas penambangan, faktor debu, dampak debu

Referensi

[1] OHSAS 18001. Occupational Health and Safety Management System-Requirements.2007.
[2] Sihombing, D.T., Lubis HS., Mahyuni, E.L., Hubungan Kadar Debu dengan Fungsi Paru pada Pekerja Proses. 2015; 3(372).
[3] World Health Organization. Recommended Health Based Limit in Occupational Exposure to Select Mineral Dust (Silica, Coal). 1996.
[4] Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja lingkungan kerja. Jakarta: Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
[5] Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per.13/Men/X/2011 Tahun 2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja.
[6] Ramdan, M. I. Higiene Industri. Yogyakarta: CV Bimotry Bulaksumur Visual. 2013.
[7] Febri, V., Analisis Gangguan Infeksi Saluran Pernafasan Akut Dan Hubungannya Dengan Lokasi Pertambangan di Gunung Kapur Puger Kabupaten Jember Sebagai Sumber Belajar Biologi. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang; 2020.
[8] Simanjuntak, R.N.S., Hubungan Antara Kadar Debu Batubara Total Dan Terhirup Serta Karakteristik Individu Dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Di Lokasi Coal Yard Pltu X Jepara. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. 2013; 2(2):18705.
[9] Okoli C, Schabram K. Working Papers on Information Systems A Guide to Conducting a Systematic Literature Review of Information Systems Research. Work Paper Information System. 2010; 10.
[10] Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineke Cipta
[11] Sunuh, H.S, Subagyo, I. Gambaran Kadar Debu Respirabel Pada Pekerja Bagian Produksi di PT. Bintang Manunggal Persada Kelurahan Baluri Kota Palu. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2022; 2(1): 1-6
[12] Gaffar, N.F, Khidri, M, Mahmu, N.U. Gambaran Kadar Debu di Lingkungan Pabrik Kapur Antang Kota Makasar. Window of Pubic Health Journal. 2020; 2(1): 941-949
[13] Wenas, C.A.P, Kawatu , P.A.T, Joseph, W.B.S. Gambaran Kadar Debu, Status Merokok dan Fungsi Paru Pada Pekerja Tambang Batu di Desa Warembungan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. 2015.
[14] Fauziah A, Budiyono, Raharjo M. Keluhan Subyektif Gangguan Pernafasan Pada Pekerja di Area Stockpile Batubara Jambi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa. 2020; 10(3):61-69
[15] Wijaya, I.P.E.K, Rai, I.B.N, Andrika, I.P. Hubungan Antara Pajanan Debu Silika Dengan Transforming Growth Factor-β1 Serum Pada Pekerja Industri Pengolahan Batu. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia. 2019; 6(2): 64-70
[16] Akili, R.H, Kolibu F, Tucunan, A.C. Kejadian Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Pekerja Tambang Kapur. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2017; 11(1): 4-45
[17] Yunus F. Diagnosa penyakit paru kerja. Cermin Dunia Kedokteran. 1991; 70:18-24.
[18] Epler GR. Environmental and occupational lung disease. Radiol Clin North Am. 1992; 30(6):1121-33
[19] Suma’mur P.K, 1996, Hygiene Perusahaandan Kesehatan Kerja Cetakan keenam, Jakarta: Haji Masagung
[20] Maradjabessy FA, Yuniarti Y, Adji HW. Scoping Review: Efek Debu terhadap Fungsi Paru Pekerja. Jurnal Integrasi Kesehatan Sains. 2021; 3(1): 80–5.
[21] Qiro S. Hubungan Paparan Debu dengan Kapasitas Vital Paru Pekerja Batu Bara. Argomed Unila. 2015; 2(4): 493–9.
[22] Suwanto, Y.E.P., Analisis Faktor Fisik Lingkungan dan Karakteristik Pekerja dengan Keluhan Pernapasan pada Pekerja di Industri Panci Aluminium. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2018; 10(4): 409–16.
[23] Christina, Y.M. Hubungan konsentrasi PM10 dan Karakteristik Pekerja Terhadap Keluhan Subjektif Gangguan Pernafasan Akut pada Petugas di Area Basement Parkir Mal Blok M dan Point Square. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah; 2017.
[24] Puspita, C.G. Pengaruh Paparan Debu Batubara Terhadap Gangguan Faal Paru pada Pekerja Kontrak Bagian Coal Handling PT. PJB Unit Pembangkitan Paiton. 2011; 1–38.
[25] Akili, R.H., Kolibu, F., Tucunan, A.C., Kejadian Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada Pekerja Tambang Kapur. Jurusan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Daulan. 2017; 11(1):41–5
[26] Zahara, R.A., Effendi, S.U., Khairani, N., Kepatuhan Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Ditinjau dari Pengetahuan dan Perilaku pada Petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit (IPSRS). Jurnal Ilmu Kesehatan. 2017; 2(2):153-158.
Diterbitkan
2022-11-11