Penerapan Pengolahan Sampah Berbasis Komunitas Pada Kampung Sampah Bernilai Samarinda

  • Fahrizal Adnan Universitas Mulawarman
Kata Kunci: sampah, organik, maggot, ekoenzim

Abstrak

Sampah organik rumah tangga merupakan masalah yang dihadapi oleh warga perkotaan. Jumlahnya semakin banyak berbanding lurus dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Akibat negatif dari sampah organik dapat dielakkan dengan mengolahnya menjadi benda yang bernilai. Metode maggot dan ekoenzim merupakan pendekatan yang dilakukan untuk mengurangi sampah organik. Program studi S1Teknik Lingkungan yang terdiri dari dosen dan mahasiswa melakukan pelatihan untuk pengurangan sampah dengan metode maggot dan ekoenzim. Bahan yang digunakan untuk pembuatan ekoenzim berupa air, gula merah dan kulit-kulit buah. Setelah materi dan praktek pengurangan sampah, kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab, pemberian bingkisan bagi peserta yang aktif dan pembentukan komunitas peduli sampah kampung salai.

Referensi

[1]. Peraturan Menteri Lingkungan hidup dan kehutanan No.P.10/Menlhk/Setjen/PLB.0/4/2018 tentang Pedoman Penyusunan Kebijakan dan Strategi Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
[2]. Damanhuri, Enri & Tri Padmi, 2010, Diktat Kuliah TL-3104 Pengelolaan Sampah. Bandung: FTSL ITB
[3]. Kadang J M, dkk, 2021, Pengembangan Teknologi Konversi Sampah Untuk Efektifitas Pengolahan Sampah dan Energi Berkelanjutan, Jurnal Teknika Vol. 15, No. 01, Juni 2021 : 33 – 44
[4]. Damanhuri, E, dan Padmi, T, 2005. Diktat Kuliah Pengelolaan Sampah, Departemen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Bandung
[5]. Permen PU No. 19 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir Sampah
[6]. Permen PUPR Nomor 03 Tahun 2013 tentang Persyaratan Pasal 35 ayat 2 Tentang Pemilihan Lokasi TPA.
Diterbitkan
2022-11-11