Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali Muat Dan Alat Angkut Untuk Mencapai Target Produksipada Penambangan Andesit Di Pt. Balantak Sirtu Utama, Desa Batu Mandi, Kecamatan Balantak Utara, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah

  • Widya Lestari Yogyakarta
  • Partama Misdiyanta Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Novandri Kusuma Wardana Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Kata Kunci: Produktivitas, Waktu edar, Produksi, Faktor Keserasian.

Abstrak

ABSTRAK (10 PT)

PT. Balantak Sirtu Utama merupakan salah satu perusahaan tambang sirtu (pasir batu) yang terletak di Desa Batu Mandi Kecamatan Balantak Utara Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. PT. Balantak Sirtu Utama menerapkan metode tambang terbuka quarry system dengan target produksi yang direncanakan 52.908 m3/bulan. Alat mekanis yang digunakan PT. Balantak Sirtu Utama  adalah excavator komatsu PC-300 dan untuk proses pemuatan material dan dump truck fusso 220 Ps 4x2 untuk pengangkutan material. Pada proses pemindahan material dari lokasi loading point ke dumping point diperlukan menejemen yang baik agar produksi dapat tercapai yang tentunya akan sangat berpengaruh pada produksi yang direncanakan. . Dari data yang didapat dari lapangan, cycle time excavator komatsu PC-300 terbilang tidak maksimal karena banyaknya waktu yang terbuang (delay) pada saat kegiatan pemuatan sedang berlangsung yaitu rata-rata 1,19 menit. untuk cycle time dump truck Fuso 220 Ps, dari data yang ada dapat dijelaskan pula bahwa cycle time dari alat angkut ini juga tidak maksimal karena besarnya angka dari waktu tunggu untuk sekali siklus pengangkutan pada saat kegiatan produksi berlangsung yaitu di angka 8,25 menit. Jika pola pemuatan diubah dari pola pemuatan single back up menjadi pola pemuatan double back up maka produksi alat muat excavator komatsu PC-300 dapat di tingkatkan menjadi 99,719 m3/bulan, sedangkan alat angkut dump truck mitsubishi fuso 220 ps meningkat menjadi 58,349 m3/bulan. Dan jika dilakukan perbaikan front dengan waktu edar dari alat muat dan alat angkut sudah dioptimalkan dengan menggunakan jumlah unit alat yang sama yaitu menggunakan 1 unit alat muat excavator komatsu PC-300 dan 4 unit alat angkut dump truck Mitsubishi fuso 220 Ps maka di dapatkan nilai match factor 1,62 yang artinya alat muat bekerja 100% dan alat angkut bekerja kurang dari 100 % dan masih ada waktu tunggu bagi alat angkut.Kata kunci: : Produktivitas, Waktu edar, Produksi, Faktor Keserasian. 

 

Referensi

[1] Ananda, N.N., and Aneparta, Y.M., 2019, Evaluasi Effesiensi Alat Gali-Muat Terhadap Produktivitas Setelah Delay Shift Change Pada Pembongkaran Overburden Bulan Februari 2019 Di Pit Ab Rts (Roto South) Tambang Batubara PT. Bukit Makmur Mandiri Utama Jobtsite PT. Kideco Jaya Agung, Jurnal Bina Tambang, ISSN, Padang, Vol. 4, No. 4.
[2] Hall, R., & Wilson, M. E. J. (2000). Neogene sutures in eastern Indonesia. Journal of Asian Earth Sciences, 18(6), 781-808.
[3] Hustrulid. W.A. 1995. Open Pit Mine Planning and Design. Rotterdam, Netherlands: A. A. Balkema.
[4] Indonesianto, Y., 2005, “Pemindahan Tanah Mekanis”, Jurusan Teknik
[5] Pertambangan – FTM, UPN “Veteran” Yogyakarta.
[6] Indonesianto, Y., 2015, Perencanaan Tambang Terbuka, Jurusan Teknik
[7] Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Nasional, Yogyakarta.
[8] Katili, J.A., 1978. Past and present geotectonic position of Sulawesi, Indonesia. Tectonophysics, 45: 289-322.
[9] Kastowo dan Suwarna, N. 1996. Peta Geologi Lembar Majenang, Jawa. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
[10] Martodjojo, S. dan Pulunggono, A., 1994. Perubahan Tektonik Paleogen – Neogen Merupakan Peristiwa Terpenting di Jawa. Proceedings Geologi dan Geotektonik Pulau Jawa.
[11] Prodjosumarto, P. 1993. Pemindahan Tanah Mekanis. Jurusan Teknik
[12] Pertambangan Institut Teknologi Bandung, Bandung.
[13] Prodjosumarto, P., 1995, “Pemindahan Tanah Mekanis”, Departemen Tambang,
[14] ITB, Bandung.
[15] Smith, R. B., & Silver, E. A. (1991). Geology of a Miocene collision complex, Buton, eastern Indonesia. Geological Society of America Bulletin, 103(5), 660-678.
[16] Simandjuntak, T.O.,1993. Neogene plate convergence in Eastern Sulawesi. Jour.Geol. Min. Res., 25: 2-9.
[17] Silver, E.A, McCaffrey, R. and Smith, R.B, 1983. Collision, Rotation and the initiation of subduction in the evolution of Sulawesi, Indonesia. Journal of Geophysical Research, Vl. 88, No.B11: 9407-9418.
[18] Sukirman, S., 1999, “Dasar-dasar Perencanaan Geometri Jalan”, Cetakan III, Nova,
[19] Bandung.
[20] Van Bemmelen, 1949, The Geology Of Indonesia, Government Printing Oficce, The Hague
[21] Van Zuidam, et, al 1983. Guide to Geomorphologic Aerial Photographic
[22] Interpretation and Mampping.
[23] William, H., Turner, F. J., and Gilbert, C. M., 1982, Petrography: An introduction to the Study of Rocks in Thin Section, 2 ed., W, H. Freeman and Co., New York
[24] ……. Komatsu, “Specifications & Application Handbook”, Edition 26.
[25] ........., 2017, Laporan Hasil Eksplorasi, PT. Balantak Sirtu Utama, Banggai, Sulawesi Tengah
[26] ........., 2017, Laporan Study Kelayakan, PT. Balantak Sirtu Utama, Banggai, Sulawesi Tengah
Diterbitkan
2023-11-11