Investigasi Lingkungan Pengendapan berdasarkan Fasies Batuan Karbonat Formasi Pamutuan Daerah Sindangsari dan Sekitarnya, Cimerak, Pangandaran, Provinsi Jawa Barat
Abstrak
Daerah penelitian berada di daerah Sindangsari dan Sekitarnya, Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat. Daerah penelitian masuk pada Formasi Pamutuan yang tersingkap pada Selatan peta lembar Karangnunggal, Formasi Pamutuan berumur Miosen Tengah dengan lingkungan pengendapan laut dangkal. Perbedaan proses sedimentasi dan hubungan antara formasi pada beberapa lokasi diduga akibat pengaruh paleogeografi awal. Hal tersebut menjadi suatu hal yang menarik untuk dikaji dan sesuai dengan tujuan penulisan artikel ini karena dapat memberikan gambaran spesifik terhadap perkembangan lingkungan pengendapan daerah penelitian. Untuk memahami proses sedimentasi Formasi Pamutuan maka dalam penelitian ini dilakukan analisis fasies dan lingkungan pengendapan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data dengan melakukan pemilihan sampel representatif, melalukan deskripsi petrologi dan petrografi sehingga dapat menentukan suatu fasies seperti litologi. Berdasarkan analisis data didapatkan empat fasies batuan fasies Litic Greywake dan Mudrock, fasies Bounstone, fasies Packstone dan fasies Mudstone. Fasies-fasies tersebut diendapkan pada empat lingkungan pengendapan yang saling berganti yaitu sand shoals, reef margin, slope dan toe of slope. Analisis mikrofosil menunjukkan batuan karbonat dari Formasi Pamutuan di daerah penelitian diendapkan pada N 13 – N 14 (Miosen Tengah) pada lingkungan Neritik Tengah – Neritik Luar (100 – 200 meter).
Kata kunci: fasies, lingkungan pengendapan, pamutuan, pegunungan selatan, Pangandaran
Referensi
[2] C. Tavares, L. Borghi, P. Corbett, J. Nobre-Lopes, and R. Câmara,“Facies and depositional environments for the coquinas of the Morro do Chaves Formation, Sergipe-Alagoas Basin, defined by taphonomic and compositional criteria,†Brazilian J. Geol., vol. 45, no. 3, pp. 415–429, 2015.
[3] H. Emraninasab, M. H. Adabi, M. Majidifard, and N. K. Ghadimvand, “Facies Interpretation, Depositional Environment and Sequence Stratigraphy of the Sartakht Formation in the Bakhshi Section, Located in Kalmard Block, East-Central Iran,†Open J. Geol., vol. 6, pp. 314–329, 2016.
[4] Hashmie, A. Rostamnejad, F. Nikbakht, M. Ghorbanie, P. Rezaie, and H. Gholamalian, “Depositional environments and sequence stratigraphy of the Bahram Formation (middle–late Devonian) in north of Kerman, south-central Iran,†Geosci. Front., vol. 7, no. 5, pp. 821–834, 2016.
[5] Z. Khattak, M. A. Khan, Z. Rahman, M. Ishfaque, and M. Yasin, “Microfacies and Diagenetic Analysis of Lockhart Limestone, Shah Alla Ditta Area Islamabad, Pakistan,†Pakistan J. Geol., vol. 1, no. 1, pp. 24–26, 2017.
[6] M. Schlaich and T. Aigner, “Facies and integrated sequence stratigraphy of an Epeiric Carbonate Ramp Succession: Dhruma Formation, Sultanate of Oman,†Depos. Rec., vol. 3, no. 1, pp. 92– 132, 2017.
[7] M. H. Adabi, U. Kakemem, and A. Sadeghi, “Sedimentary facies, depositional environment, and sequence stratigraphy of Oligocene– Miocene shallow water carbonate from the Rig Mountain, Zagros basin (SW Iran),†Carbonates and Evaporites, vol. 31, no. 1, pp. 69– 85, 2016.
[8] M. Omidvar, A. Safari, H. Vaziri-Moghaddam, and H. Ghalavand, “Facies analysis and paleoenvironmental reconstruction of upper cretaceous sequences in the eastern Para-Tethys basin, NW Iran,†Geol. Acta, vol. 14, no. 4, pp. 363–384, 2016.
[9] M. A. Jambak, I. Syafri, V. Isnaniawardhani, B. Benyamin, and H. Rodriguez, “Facies and Diagenetic Level of the Upper Cibulakan and Parigi Formation, in Randegan and Palimanan Area,†Indones. J.
[10] van Bemmelen, R. W. (1949). General Geology of Indonesia and adjacent archipelagoes. The geology of Indonesia.
[11] Pulunggono, A. dan Martodjojo, S., 1994, Perubahan tektonik Paleogen-Neogen merupakan peristiwa tektonik penting di Jawa, Kumpulan Makalah Seminar Geologi dan dan Geotektonik Pulau Jawa sejak Akhir Mesozoik hingga Kuarter, Jurusan Geologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, hal. 1 – 14.
[12] Supriatna, S., Sarmili, L., Sudana, D., dan Koswara, A., 1992, Peta Geologi Indonesia Lembar Karangnunggal, Jawa (skala 1:100.000), Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
[13] Pettijohn, F. J. (1975). Sedimentary rocks (Vol. 3, p. 628). New York: Harper & Row.
[14] Grabau, A. 1904. On The Classification of Sedimentary Rocks, New Jersey: Princeton University.
[15] Dunham, R.J. 1962, Classification of carbonate rocks according to depositional texture: American Association of Petroleum Geologists, Memoir, v. 1, p. 108- 121.
[16] Wilson, J. L., 1975. Carbonate Facies in Geologic History. Springer Verlag, New York, 471.
[17] Schlager, W., 2005. Carbonate Sedimentology and Sequence Stratigraphy, SPEM, Tulsa, Oklahoma.
[18] Blow, W. H. (1969, January). Late Middle Eocene to Recent planktonic foraminiferal biostratigraphy. In Proceedings of the first international conference on planktonic microfossils (Vol. 1, pp. 199-422). Leiden: Ej Brill.
[19] Tipsword, H. L, Setzer, F. M, dan Smith, F. L. JR. 1966. Interpretation of Depositional Environment in Gulf Coast Petroleum Exploration from Paleoecology and Related Stratigraphy. Gulf Coast Assoc. Geol. Socs. Trans.
[20] Wentworth, C. K. (1922). A scale of grade and class terms for clastic sediments. The journal of geology, 30(5), 377-392.
Prosiding ini memberikan akses terbuka langsung ke isinya dengan prinsip bahwa membuat penelitian tersedia secara gratis untuk publik mendukung pertukaran pengetahuan global yang lebih besar.
Semua artikel yang diterbitkan Open Access akan segera dan secara permanen gratis untuk dibaca dan diunduh semua orang.