Analisis Kestabilan Lereng Highwall Seam C Pada Area Pit B Tambang Batubara PT. Mifa Bersaudara Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh
Abstrak
PT Mifa Bersaudara merupakan salah satu perusahaan pertambangan yang melakukan penambangan komoditas batubara, perusahaan ini beroperasi di Aceh Barat, Provinsi Aceh. Sistem penambangan yang digunakan adalah sistem penambangan terbuka Metode Open Pit dengan arah penambangan kebawah. Pada tanggal 16 Maret 2021 lereng IPD utama seam C telah mengalami longsor pada RL 40 sampai tingkat radius terendah RL 25 dimana lokasi kelongsoran berada diatas dari lereng highwall seam C yang dikhawatirkan akan mempengaruhi pada proses penambangan yang dilakukan karena melihat dari analisa kondisi lereng highwall seam C juga mengalami pelapukan ekstrim dengan kondisi batuan jenuh. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan pada saat eksplorasi geoteknik awal dari data Final Report Geotechnical and Hydrogeological Study for MBD Coal Mine Tahun 2014 pada titik Bor GT 05 dan section J memiliki nilai berat jenis coal 1 dan coal 2 = 14 kN/m3, sandstone = 22 kN/m3 , mudstone 1 dan mudstone 2 = 23 kN/m3, mudstone 3 = 22 kN/m3. Untuk asumsi kekuatan batuan coal 1 = 4500 kPa coal 2 = 6000 kPa, sandstone = 700 kPa, mudstone 1 = 800 kPa, mudstone 2 = 2000 kPa, mudstone 3 = 5000 kPa. Sedangkan untuk nilai sudut gesek dalamnya yaitu 0 ͦ yang disertai model lereng dan material penyusunnya, namun data yang terlampir tidak berada tepat di lokasi terjadi kelongsoran dan harus divalidasi ulang melalui beberapa pendekatan untuk mendapatkan stratigrafi penyusun timbunan dan nilai material properties yang bertepatan pada lokasi terjadinya longsor. Berdasarkan validasi dilapangan menunjukkan perubahan material properties dan stratigrafi 9 dengan hasil FK = 1.376 dan hasil data analisis balik menunjukkan nilai FK = 0.835 dengan perubahan material properties yang dapat berpengaruh pada faktor keamanan lereng. Hasil data evaluasi didasarkan dengan memasukkan parameter hasil analisis balik dan sayatan setelah longsor maka FK = 1.000.
Referensi
[2] Arif, I., 2016, Mewujudkan Tambang Yang Berkelanjutan Dengan Menjaga Kestabilan Lereng, Geoteknik Tambang, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
[3] Bowles, Joseph E., 1984, Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah, Mekanika Tanah, 1st Ed., Erlangga, Jakarta.
[4] Bowles, Joseph E. 1991. Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah, Mekanika Tanah, 2nd Ed., Erlangga, Jakarta.
[5] Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral., 2018, Nilai Faktor Keamanan dan Probabilitas Longsor serta Lereng Tambang serta kriteria keparahan longsor, Keputusan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. Nomor 1827 K/ 30/ MEM/ 2018, Jakarta.
[6] Hoek, E., and J. Bray., 1981, Rock Slope Engineering, Civil and Mining 4th Ed., Structural geology and data interpretation, 1–456, New York.
[7] Hoek, E., and J. Bray., 2005, Rock Slope Engineering, Civil and Mining 4th Ed., Press Spon, New York.
[8] Sakurai, S., 2017, Back Analysis in Rock Engineering, Kobe University, first ed. CRC Press, London.
[9] Soepandji, Budi Susilo., dan Craig Robert F., 1991, Mekanika Tanah, 4th Ed., Erlangga, Jakarta.
[10] Sujatono, Supandi., 2021, The Determination of Mine Waste Dump Material Properties Through Back Analysis, Journal of King Saud University, Elsevier B.V. ScienceDirect, Amsterdam, pp. 1-9.
[11] The Program RocLab of Rocscience., 2002, Hoek-Brown failure criterion https://www.rocscience.com/assets/resources/learning/hoek/2002-Hoek-Brown-Failure-Criterion.pdf, diunduh pada 4 Agustus 2021.
Prosiding ini memberikan akses terbuka langsung ke isinya dengan prinsip bahwa membuat penelitian tersedia secara gratis untuk publik mendukung pertukaran pengetahuan global yang lebih besar.
Semua artikel yang diterbitkan Open Access akan segera dan secara permanen gratis untuk dibaca dan diunduh semua orang.