Petroganesa Batuan Intrusi Diorit Berdasarkan Analisis Petrografi dan Geokimia Pada Daerah Pangentan dan Sekitarnya, Kecamatan Pangentan, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah

  • Muhammad Afifal Hidayah Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Ignatius Adi Prabowo Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Oky Sugarbo Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Kata Kunci: Petrogenesa, Intrusi Diorit, Analisis Geokimia, XRF

Abstrak

Berdasarkan pengamatan di lapangan kondisi geologi daerah penelitian, satuan batuan tersebut menerobos batuan yang paling tertua di daerah penelitian. Satuan intrusi diorite tersebut menempati kurang lebih 3% dari luas daerah penelitian.Oleh karena itu, penulis mencoba mengkaji secara khusus mengenai asal usul batuan diorite dan mengetahui genesis berupa afinitas magma, nama batuan dan lingkungan pembentukan magma serta kedalaman terbentuknya magma yang ada pada daerah penelitian dengan menggunakan pendekatan analisis geokimia, yaitu dengan menganalisis komponen utama kimia batuan dengan menggunakan metode XRF (X-ray Fluorescence) berdasarkan hasil analisis geokimia didapati bahwa komposisi batuan beku dari sampel LP 35 mengarah ke bawah atau basa. Adapun. Adapun persentase kandungan SiO2 sampel Intrusi Diorit sebesar 44,91 % dimana sampel Intrusi memiliki komposisi Basalt (Le Bas, 1986), berdasarkan hasil plotting jenis magma masuk kedalam Shoshonite series dan sumber dari dapur magma yang diperkirakan terdapat pada kedalaman sekitar ±25544 Km dengan suhu sekitar 1020 ᵒC

Referensi

[1] Anderson, E.M, 1951. The Dynamics of Faulting. Edinburgh: Oliver & Bo.
[2] Anonim, 1996. Sandi Stratigrafi Indonesia. Komisi Sandi Stratigrafi Indonesia, Jakarta.
[3] Billings, M. P., 1972, Structural Geology, Prentice-Hall of India Private Limited, New Delhi.
[4] Blow, W.H. (1969) Late Middle Eocene to Recent Planktonic Foraminiferal Biostratigraphy. In:
[5] Bronnimann, P. and Renz, H.H., Eds., Proceedings of the 1st International Conference on Planktonic Microfossils, Geneva, Vol. 1, 199-422.
[6] Boggs, S. Jr. 2006. Principles of Sedimentology and Stratigraphy, 4th edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
[7] Condon, W.H ., Pardyanto, L ., Ketner, K.B ., Amin, T.C ., Gafoer, S. dan Samodra, H ., 1996, Peta Geologi Lembar Banjarnegara - Pekalongan, Jawa, Skala 1: 100.000, Pusat Pengembangan Dan Penelitian Geologi, Bandung.
[8] De Genevraye ,P., Samuel dan Luki. 1972. Geology of the Kendeng Zone (Central and East Java).Indonesia: Indonesian Petroleum Association.
[9] Fisher, R.V., 1966, Rocks Composed of Volcanic Fragments, Earth Science Revision, 1.h.287 - 298.
[10] Hall, R. 2012. Late Jurassic – Cenozoic Reconstruction of the Indonesian Region and the Indian Ocean. Tectonophysic, 570-571, pp. 1-41
[11] Hamilton, R., 1979, Tectonics of the Indonesian Region : Geological Survey Proffesonal Papar
1078,345 p
Diterbitkan
2023-11-11