Geologi Dan Analisis Kuat Tekan Andesit Daerah Wates Dan Sekitarnya, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah
Abstrak
Secara administrasi daerah penelitian terletak di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Batang, Kecamatan Wonotunggal, Desa, Wates Dan Sekitarnya. Secara astronomi daerah penelitian terletak pada kordinat 109°46’ 33.4’’ E - 109 43’ 18.7 E dan 7° 02’ 06.1†S - 6 57’ 12.9â€S dengan luas daerah penelitian ± 54 Km2.. Metode penelitian yang digunakan ialah dengan metode pemetaan geologi permukaan (geological surface mapping). Metode tersebut dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung data-data geologi yang tersingkap di permukaan bumi, meliputi: jenis batuan, perlapisan batuan, kemiringan 3 batuan, batas kontak, struktur geologi serta gejala-gejala geologi lain. Berdasarkan hasil pemetaan secara rinci dan berdasarkan perhitungan morfometri dan morfogenesa: Satuan geomorfologi perbukitan dan lereng denudasional (D1). Satuan geomorfologi kaki lereng (D7). dengan satu pola pengaliran yaitu dendritik dan serta stadia daerah dewasa. Hubungan stratigrafi daerah penelitian tersusun empat satuan yang diurutkan dari tua ke muda yaitu satuan batupasir Formasi Damar (Pleistosen ), satuan breksi andesit Gunung Api Jembangan (Pleistosen), satuan lava andesit Gunung Api Jembangan (Pleistosen), satuan endapan lahar (Holosen). Sumber daya alam yang terdapat pada daerah penelitian terdiri dari sumber daya lahan, sumberdaya air serta sumber daya bahan galian C. sedangkan bencana alam yang ada pada daerah penelitian berupa longsor, banjir. Berdasarkan hasil analisa laboratorium sampel batuan andesit tersebut dapat disimpulkan bawa secara umum lokasi daerah penelitian dapat digunakan sebagai bahan bangunan dengan nilai kuat tekan rata-rata pada lp 60 (2223,385 kg/cm2), dan lp 38 (599,859 kg/cm2). Pada frame andesit lp 60 dan lava andesite pad alp 38 memenuhi syarat untuk bahan bangunan pondasi rumah, pengeras jalan, jembatan, pandasi landasan bandara.
Referensi
[2] Brotodiharjo., 1979a. Pengaruh Bentuk Batuan terhadap Kuat Tekan yang Dihasilkan. Institut Teknologi Bandung. Bandung. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, 1976, Petunjuk Manual Pemeriksaan Bahan Jalan, Jakarta.
[3] Direktorat Jendral Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, 1976, Kelayakan Bahan Bangunan dan Infrastruktur.
[4] Lobeck, A.K., 1939, Geomorphology an Introduction to the Study of Landscapes. Mc. Graw-Hill Book Company. Inc., New York.
[5] Martodjojo dan Djuhaeni (1996), Sandi Stratigrafi Indonesia, Komisi Sandi Stratigrafi Indonesia, Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Bandung.
[6] Pangular dan Nugroho, 1980. Batuan, Batu dan Tanah, Beberapa Klasifikasi dalam Geologi Teknik. Kertas kerja dalam pertemuan ilmiah tahun IX. Ikatan Ahli Geologi Indonesia. Yogyakarta.
[7] Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1980 Tentang Penggolongan Bahan-bahan Galian, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 47.
[8] SNI 2825, 2008. Cara Uji Kuat Tekan Batu Uniaksial, Badan Standarisasi nasional.
[9] Thanden, R.E., Sumadirdja, H., Richards, P.W., Sutisna, K., and Amin, T.C., 1996. Peta Geologi Lembar Magelang dan Semarang, Jawa
[10] Van Zuidam, R. A., 1983, Guide to Geomorphologic Aerial Photographic Interpretation
and Mapping, ITC, Enschede the Netherlands.
Prosiding ini memberikan akses terbuka langsung ke isinya dengan prinsip bahwa membuat penelitian tersedia secara gratis untuk publik mendukung pertukaran pengetahuan global yang lebih besar.
Semua artikel yang diterbitkan Open Access akan segera dan secara permanen gratis untuk dibaca dan diunduh semua orang.