Analisis Kondisi Kerusakan Jalan Penanganannya Pada Lapis Permukaan Perkerasan (Studi Kasus Jalan Kaliurang Km.13,5 – Km.15,5 Yogyakarta)

  • Agdicaller Vietrain Kaibi Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Ani Tjitra Handayani Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Herna Puji Astutik Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Kata Kunci: Analisis Kerusakan Metode Pavement Condition Index (PCI).

Abstrak

Kondisi perkerasan mempengaruhi kenyamanan, keamanan dan keselamatan pengguna jalan. Namun, ada beberapa titik pada ruas jalan Kaliurang khusunya pada KM.13,5 – KM.15,5 sudah mulai mengalami kerusakan kecil yang apabila tidak diadakan kegiatan pemeliharaan maka jalan tersebut akan mengalami kerusakan yang semakin parah. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis kerusakan jalan Menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI) yang bertujuan untuk mengetahui tipe kerusakan, tingkat keparahan kerusakan, dan jumlah kerusakan setelah menganalisis keruskan yang terjadi maka akan ditentukan penanganan alternatif menggunakan metode standar dirjen bina marga 1995. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan jenis-jenis kerusakan pada ruas Jalan Kaliurang KM.13,5 – KM. 15,5, Yogyakarta antara lain, retak kulit buaya, retak kotak-kotak, lubang, tambalan, retak samping jalan, pengausan agregat, dan pelepasan butir dengan rata-rata kerusakan pada keseluruhan segmen sebesar 82,1%.. Berdasarkan klasifikasi yang ada yaitu 85-100 sempurna (excellent), 70-84 sangat baik (very good), 55-69 baik (good), 40-54 sedang (fair), 25-39 jelek (poor), 10-24 sangat jelek (very poor) dan 0-9 gagal (failed). Kualitas Ruas Jalan Kaliurang KM.13,5 – KM.15,5, Yogyakarta berada pada level sangat baik (very good) dengan alternatif penanganan yang dilakukan yaitu P2 (laburan aspal setempat) dan P3 (melapisi retak)

Referensi

[1] Departemen Pekerjan Umum Direktorat Jnederal Bina Marga. (1995) Tata Cara Penyusanan Program Pemeliharaan Jalan Kota, Nomor : 002/T/Bt/1995.
[2] Departemen Pekerjaan Umum., 1983, Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Kota No. 03/MN/B/1983, Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta, Indonesia.
[3] Hardiatman, D. (2016). "Analisis Kondisi Kerusakan Jalan Pada Lapis Permukaan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (Studi Kasus : Ruas Jalan Goa Selarong, Guwosari, Bantul, Yogyakarta)". Universitas Muhamadiyah Yogyakarta.
[4] Lauzan, I. F. (2016). "Analisis Kerusakan Jalan Pada Lapis Permukaan Menggunakan Meode Pavement Condition Index (Studi Kaus : Ruas Jalan Siluk Panggang, Imogiri Barat, Bantul, Yogyakarta)".Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
[5] Munandar, A. ((2014)). "Analisis Kondisi Kerusakan Jalan Pada Lapisan Permukaan Perkerasan (Studi Kasus : Jalan Adi Sucipto Sungai Raya Kubu Raya)".
[6] Presiden Republik Indonesia, 2009, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Nusa Media, Jakarta.
[7] Shahin, M. Y., 1994, Pavement Management for Airpor, Road, and Parking Lots, Chapman & Hall, New York.
[8] Sukirman, S., 1992, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Badan Penerbit Nova, Bandung.
[9] Suwardo dan Sugiharto, 2004, Tingkat Kerataan Jalan Berdasarkan Alat Rolling Straight Edge Untuk Mengestimasi Pelayanan Jalan, Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.
Diterbitkan
2023-11-04