Batubara dan Serpih Karbonan Formasi Ngrayong, Daerah Sale, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah Studi Kasus : Kajian Sedimentasi terhadap Karakteristik Mikroskopis Piritik Sulfur

  • Basuki Rahmad Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta
  • Sugeng Raharjo Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta
  • Yody Rizkianto Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta
  • Aris Buntoro Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta
  • Dita Antari Setyaningsih Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta
  • Obrin Trianda Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Kata Kunci: transisi, delta plain, kolom air, vitrinite, framboidal piritik sulfur

Abstrak

Penelitian ini membahas tentang sedimentasi batubara dan karakteristik mikroskopis sulfur  lapisan batubara yang tersingkap di daerah Sale, Rembang, Jawa Tengah. Geologi regional daerah Rembang berada di Antiklinorium Rembang-Madura termasuk dalam cekungan belakang busur (back arc basin). Target formasi dalam penelitian ini adalah Formasi Ngrayong. Metoda penelitian yang dilakukan adalah adalah pengambilan sampel singkapan batubara dan serpih karbonan, kemudian dianalisa mikroskopis maseral dan mineral berdasarkan sayatan blok polished briquette. Singkapan batuan yang ditemukan di daerah telitian terdiri dari batubara, channel batupasir dan serpih karbonan. Hasil analisa pollen ditemukanfosil indeks Florschuetzia Trilobata dan Palmaepollenites Kutchensis umur relatif batubara Formasi Ngrayong Miosen Tengah diendapkan di lingkungan Upper Delta Plain dicirikan oleh hadirnya taksa freshwater pollen seperti Cephalomappa, Stemonurus, Calophyllum type, Verrucatosporites Usmensis, Macaranga dan Casuarina spp. Berdasarkan perubahan kolom air maka sistem sedimentasi batubara dan Serpih karbonan formasi Ngrayong mengalami perubahan dari high water dengan ciri kandungan vitrinite tinggi menuju low water dicirikan dengan kandungan vitrinite lebih sedikit. Perubahan pasang surut air laut di daerah transisi menyebabkan ion sulfat air masuk ke dalam rawa membentuk framboidal piritik sulfur. Peringkat batubara Formasi Ngrayong sub-bituminus (Rv 0,38-0,53)

Referensi

[1] 2856-1986., A. S.-A. (1986) ‘Coal Maceral Analysis. Published by The Standart Association of Australian Standart House.
Allen G.P., et al., 1998. Sedimentation in the Modern and Miocene Mahakam Delta, Indonesian Petroleum Association. 231p.
[2] Dickinson, W. R. and Suczek, C.A., 1979, Plate Tectonics and Sandstone Composition, The American Association of Petroleum Geologist Bulletin Vol. 63 no. 12, p. 2164-2182
[3] Husein, S., 2016. Fieldtrip Geologi Cekungan Jawa Timur Utara. Premier oil.
[4] Pringgoprawiro, H., 1983. Biostratigrafi dan Paleogeografi Cekungan Jawa Timur Utara. “Suatu Pendekatan Baru ‘‘.
Disertasi Doktor. Institut Teknologi Bandung. 239 hal. Tidak dipublikasikan.
[5] Sribudiyani, Muschin, N., Ryacudu, R., Kunto, T., Astono, P., Prasetya, I., Sapiie B., Asikin, S., Harsolumakso, H.A., dan Yulianto, I., 2003. The Collision of The East Java Microplate and Its Implication for Hydrocarbon occurrences in the East Java Basin. Proceeding of Indonesian Petroleum Association 29th Annual Convention
[6] Stach, E., Mackowsky, M., Th., Teichmuller, M., Tailor, G.H., Chandra, D. & Techmuller,R., 1982. Stach’s Textbook of Coal Petrology 3th edition. Gebr. Borntraeger, Berlin-Stutgart.p.481
[7] Van Bemmelen, R. W. 1949. The Geology of Indonesia, General Geology. Government Printing Office. Den Haag.
[8] Walker, R.G., James, N.P., 1992. Facies Models, Respons to Sea Level. Geological Association of Canada.
Diterbitkan
2023-11-11