Pengaruh Temperatur Temper Terhadap Struktur Mikro, Kekerasan, Dan Kekuatan Tarik Besi Tuang Paduan Al

  • Yosep Oktavianus Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Ratna Kartikasari Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Mustakim Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Kata Kunci: Besi tuang paduan Al, Hardening, Temper, Kekerasan, Tarik.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh temperatur temper terhadap struktur mikro, kekerasan dan kekuatan tarik pada besi tuang paduan Al. Proses temper yang dilakukan meliputi proses hardening pada suhu 900 o C selama 1 jam diikuti dengan pendinginan media udara. Tahapan berikutnya adalah temper yang dilakukan pada suhu 200ºC, 250ºC, 300ºC, 350ºC dan 400ºC selama 1 jam diikuti dengan pendingin media udara. Pengujian yang dilakukan adalah uji komposisi kimia menggunakan alat spektrometer , uji struktur mikro menggunakan alat mikroskop optik, kekerasan menggunakan metode Vickers, dan uji tarik. Hasil pengujian komposisi kimia menunjukkan kadar unsur utama Fe 92,24%, unsur paduan utama Al 1,36%, dan C 3,49%, struktur mikro paduan terdiri dari ferit, perlit, dan grafit, setelah dilakukan proses hardening fasa ferit terlihat dominan karena unsur Al yang berperan sebagai pembentuk dan penstabil fasa ferit, sedangkan proses temper menunjukkan fasa perlit tersebar secara merata bersama fasa ferit diantara serpih grafit yang berubah menjadi lebih kecil. Besi tuang paduan Al memiliki nilai kekerasan sebesar 186,16 kg/mm ​​2 , setelah proses temper kekerasannya menurun hingga mencapai minimum 125,14 kg/mm ​​2 pada temperatur 400 o C. Hasil pengujian tarik menunjukkan terjadi penurunan tegangan tarik setelah proses hardening sebesar 94 ,61 Mpa sedangkan setelah proses temper tegangan tarik mengalami peningkatan dan penurunan secara tidak beraturan.

Referensi

[1] De Jesus, A. D. S. and Soebiyakto, G., 2018, Analisis Uji Tarik dan Metalografi Sifat Mekanik Besi Tuang Kelabu (Fc-20) Dengan Proses Heat Treatment, Proton, Vol. 10 No. 11. Hal. 25–29.
[2] Setyana, L. D., 2015, Studi Ukuran Grafit Besi Cor Kelabu Terhadap Laju Keausan Pada Produk Blok Rem Metalik Kereta Api, Jurnal Material Teknologi Proses, HAl. 19-24.
[3] Haryadi, G. D., Wibowo, D. B., Suryo, S. H., Setiyana, B., dan Ekaputra, I., 2021, Pengaru Penambahan 1,3% Mn Dan Quenching Terhadap Struktur Mikro Dan Sifat Mekanis Besi Cor Kelabu. Traksi, Majalah Ilmiah Teknik Mesin Vol. 21 No. 1, Hal. 38-55.

[4] Kartikasari, R., Sutrisna, dan Basteran , p. W., 2013, Struktur Mikro, Kekuatan Tarik Dan Ketahanan Korosi Paduan Fe-2,2Al-0,6C Setelah Proses Temper, Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi, Hal. 151-156.
[5] Sumpena, dan Wardoyo., 2018, Pengaruh Variasi Temperatur Hardening Dan Tempering Paduan AlMgSi-Fe12% Hasil Pengecoran Terhadap Kekerasan, Jurnal Engine, Vol. 2 No. 1, Hal. 26-32.
[6] Setyo, A. N., dan Widodo, S., 2018, Peningkatan Sifat Mekanis Besi Cor Kelabu Melalui Proses Tempering, Journal of Mechanical Engineering, Hal. 9-17.
[7] Kumar, R., Bahera, R. K., dan Sen, S., 2015, Effect of Tempering Temperature and Time on Strength and Hardness of Ductile Cast Iron. IOP Conference Series, Materials Science and Engineering. Vol.75. No. 1, doi:doi:10.1088/1757-899X/75/1/012015
[8] Callister, W. D., 2018, Materials science and engineering, Edisi 10, Hoboken, United States of America
[9] Zandroto, J. Y., Kartikasari, R., dan Wartono., 2022, Pengaruh Waktu Proses Austemper Terhadap Struktur Mikro, Kekerasan, Dan Kekuatan Tarik Paduan Fe-1Al-6,9C, Prosiding Nasional Rekayasa teknologi Industri dan Informasi XVII, Hal. 9-15.
[10] Cardarelli, F., 2000, Materials Handbook, Edisi kedua, Springer, London doi:10.1007/978-1-84628-669-8.
Diterbitkan
2023-11-11