Efektivitas Kapur Tohor Terhadap Peningkatan Ph Dan Penurunan Kadar Logam Fe Dan Mn Di Settling Pond 11 PT. Alam Jaya Pratama Site Bara Kumala Sakti Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur

  • Jovanda Ego Prisitama Universitas Mulawarman
  • Henny Magdalena Universitas Mulawarman
  • Shalaho Dina Devy Universitas Mulawarman
Kata Kunci: Settling Pond, Water Quality, Calcium Oxide (CaO), Titration Test

Abstrak

Kolam pengendapan merupakan lokasi terakhir yang dituju oleh air yang berasal dari Pit, Sump, Disposal, dan air limpasan disekitar lokasi penambangan pada PT. Alam Jaya Pratama site Bara Kumala Sakti. Kualitas air dalam kolam pengendapan yang belum memenuhi Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan dapat dikelola menggunakan bahan kimia yaitu salah satunya dengan kapur tohor (CaO). Kapur tohor berfungsi untuk menetralkan pH dan menurunkan kadar logam didalam kolam pengendapan. Kebutuhan kapur tohor dapat diketahui setelah mengetahui dosis paling efektif pada kolam pengendapan tersebut.Berdasarkan fakta dilapangan bahwa buruknya kualitas air terhadap lingkungan disekitarnya adalah dikarenakan waktu pengelolaan yang lama dan efisiensi penggunaan kapur tohor yang tidak tepat. Agar kualitas air yang dikeluarkan dapat memenuhi standar, diperlukan pemantauan secara berkala dan pengujian kualitas air di kolam pengendapan dengan tujuan akhir keluaran air sesuai dengan standar serta banyaknya kebutuhan kapur tohor di Settling Pond 11 juga dapat diketahui. Dari hasil pengukuran awal pada sampel air di Inlet Settling Pond 11 diperoleh rata-rata pH 3,25; kadar Fe 1,61 mg/L; kadar Mn 2,81 mg/L berada dibawah standar. Dengan uji menggunakan metode titrasi, didapatkan rata-rata dosis optimum untuk meningkatkan pH dan menurunkan kadar logam yaitu 1 mg/L. Setelah tiap sampel melalui uji titrasi didapat rata-rata yaitu: pH 7,32; kadar Fe 0,46 mg/L; dan kadar Mn 1,63 mg/L. Dari rata-rata dosis tersebut, didapat kebutuhan kapur tohor sebesar 223,32 kg/bulan. Perbandingan penggunaan kapur tohor per bulan antara aktual dan perhitungan adalah 500 kg : 223,32 kg. Adapun rekomendasi dari perbandingan tersebut adalah hasil tersebut dapat dijadikan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan kapur tohor di Settling Pond 11.

Referensi

[1] Adha, Chairul Wahyu., Ramli, Muhammad & Thamrin, Meinarni. 2017. Analisis Efektivitas Kapur Tohor dan Zeolit Untuk Peningkatan pH dan Penurunan Kandungan Logam Fe dan Cu Pada Pengolahan Air Asam Tambang. Prosiding Seminar Nasional Teknologi IV. Jurusan Teknik Pertambangan. Universitas Hasanuddin. Makassar. ISSN: 2598-7410. (Hal 43-50).
[2] Baramsyah, Haqul., Mutia, Febi & Andani, Puti. 2020. Perencanaan Kolam Pengendapan pada Sistem Penyaliran Area Disposal Penambangan Batubara (Studi Kasus: PT Mifa Bersaudara, Aceh Barat). Seminar Ilmiah Nasional Air Asam Tambang ke-6. Universitas Syiah Kuala. Aceh. (Hal 5).
[3] Chin, David A. 2013. Water Quality Engineering in Natural Systems: Fate and Transport Processes in the Water Environment, Second Edition. John Wiley & Sons, Inc. New Jersey. ISBN: 978-1-118-07860-0. (Hal 5-7).
[4] Faisal, Ahmad., Syarifudin. 2014. Dosis Optimum Larutan Kapur Untuk Netralisasi pH Air Limbah Penambangan Batubara. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 11 No 1. Poltekkes Kemenkes Banjarmasin. Jurusan Kesehatan Lingkungan. Banjarbaru. ISSN: 2581-0898. (Hal 187).
[5] Hijriani, Astria., Muludi, Kurnia., Andini, Erlina Ain. 2016. Implementasi Metode Regresi Linier Sederhana pada Penyajian Hasil Prediksi Pemakaian Air Bersih PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung dengan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Informatika Mulawarman Vol 11 No 2. Jurusan Ilmu Komputer. FMIPA. Universitas Lampung. Bandar Lampung. ISSN: 1858-4853. (Hal 38).
[6] Kiswanto., Susanto, Heru., Sudarno. 2018. Karakteristik Air Asam Tambang Batubara Di Kolam Bekas Tambang Batubara PT. Bukit Asam (PTBA). Seminar dan Konferensi Nasional IDEC. Surakarta. ISSN: 2579-6429. (Hal 4-5).
[7] Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. (Hal 178).
[8] Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Pengolahan Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan dengan Menggunakan Metode Lahan Basah Buatan. (Hal 41).
[9] Putri, Fairus Atika Redanto. 2020. Kajian Teknis Sistem Penyaliran Tambang Batubara pada Tambang Terbuka di PT. X. Jurnal Iptek Media Komunikasi Teknologi. Institut Adhi Tama Surabaya. ISSN: 1411-7010. (Hal 60-61).
[10] Tandiarrang, Jenita., Devy, Shalaho Dina & Trides, Tommy. 2016. Studi Perbandingan Penggunaan Tawas Dan Kapur Padam Pada Pengolahan Air Asam Tambang Di PT. Kaltim Diamond Coal Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Jurnal Teknologi Mineral Vol 4 No. 1. Jurusan Teknik Pertambangan. Fakultas Teknik. Universitas Mulawarman. Samarinda. ISSN: 2252-7605. (Hal 26-30).
Diterbitkan
2023-11-06