Perilaku Tanah Longsoran di Jalan Sultan Sulaiman Kecamatan Sambutan, Samarinda Kalimantan Timur

  • Revia Oktaviani Universitas Mulawarman
  • Benny Christian BB Universitas Mulawarman
  • Windhu Nugroho Universitas Mulawarman
  • Tommy Trides Universitas Mulawarman
  • Albertus J Pontus Universitas Mulawarman
Kata Kunci: Landslide, Moisture content, plasticity index, swelling percentage , swelling pressure

Abstrak

Tanah Lanau berlempung ini merupakan salah satu tanah yang banyak menimbulkan permasalahan pada infrastruktur. Sifat pada Lempung banyak tergantung dari dominasi mineral mineral yang dikandungnya, hal ini dapat memberikan perilaku yang berbeda antara Lanau berlempung di satu tempat dengan Lanau berlempung di tempat lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk pengetahui perilaku material Lanau berlempung pada tanah longsor di jalan Sultan Sulaiman, Kecamatan Sambutan Samarinda dan mencari hubungan-hubungan antara sifat fisiknya diantaranya hubungan indeks plastisitas dengan kadar air dan swelling. Hasil klasifikasi USCS masuk dalam kelompok Lanau (ML). Dari hasil pengujian kadar air berkisar 26,3% - 36,3%, pengujian batas-batas Atterberg menghasilkan Indeks Plastisitas tanah yaitu 28,7%, 17,3%, 14,7%, 14,7%, 13,8%, 2,6% dan memiliki rata-rata 15,3 %. diperoleh persentase pengembangan rata-ratanya yaitu 1,7 % sehingga derajat ekspansif potensi pengembangannya masih dalam kategori rendah, sedangkan hasil pengujian tekanan pengembangan tanah longsor nya yaitu 135 kPa, 130 kPa, 66 kPA, 64 kPa, 39 kPa, 35 kPa dengan hasil rata-ratanya 78,2 kPa, masuk dalam kelompok potensial pengembangan yang rendah pula.

Referensi

[1]. Andi Saputra, Abubakar Alwi, Aprianto., 2021. Pengaruh Kadar Air Terhadap perilaku Kembang Susut Tanah Lempung di Capkala Kabupaten Bengakayang, Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Pontianak, Jurnal sipil Statik Vol 8, No 1
[2]. ASTM D2345-96. Tentang Uji Konsolidasi.
[3]. ASTM D4546-96. Tentang Standart Test Methods For One-Dimensional Swell or Collapse of Cohesive Soils.
[4]. Badan Standardisasi Nasional. 2015. Tata Cara Pengklasifikasian Tanah Untuk Keperluan Teknik Dengan Sistem Klasifikasi Unifikasi Tanah. SNI No. 6371:2015. Badan Standardisasi Nasional : Jakarta
[5]. Chen, F. H. (1975). Foundation on Expansive Soils, Developments In Geotechnical Engineering 12. Amsterdam: Publishing Company. Elsevier Scientific
[6]. Chresse, Sasono. (2007). Pengaruh pembebanan terhadap Pengembangan (Swelling) Tanah lempung Sukoharjo. Jurnal Universitas Islam Indonesia.
[7]. Das, B. M. (1995). Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid I. Jakarta: PT. Erlangga.
[8]. Das, Braja M, Dkk. (1988). Mekanika Tanah Jilid 1. Penerbit Erlangga: Surabaya
[9]. Hardiyatmo, H. C. 2010. Mekanika Tanah 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
[10]. Hardiyatmo, Hary Christady. 2002. Mekanika Tanah I. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
[11]. Jitno, H. (1996). Masalah Tanah Ekspansif dan Kaitannya dengan Pembangunan Infrastruktur. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
[12]. Oktaviani, Revia.(2018), Landslides Induced by Slaking of Geomaterial. MATEC Web of Conferences 229, 03011,ICDM, published by EDP Sciences
[13]. Seed, H. B., Woodward, R. J., & Lundgren, R. (1962). Prediction of Swelling Potential of Compacted Clays. Highway Res.Board Bull.
[14]. Zakaria, Zulfiadi. 2009. Analisis Kestabilan Lereng Tanah. Laboratorium Geologi Teknik, Universitas Padjajaran, Jawa Barat.
[15]. YB Utama, Oktaviani R, Nugroho W, (2022), Studi Tingkat Slaking Index Pada Batulempung Formasi Balikpapan Daerah Samarinda Dan Kutai Kartanegara, Jurnal Locus, Volume 1 No. 9
Diterbitkan
2023-11-11