Pengaruh Perluasan Bukaan Pit Terhadap Sistem Penyaliran Tambang Di Pit 19A Blok Timur Tahun 2023 PT Indominco Mandiri, Kutai Timur,Kalimantan Timur

  • Annisya Aulia Rachma Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta
Kata Kunci: curah hujan, saluran terbuka, ceruk, pompa dan pipa, kolam pengendapan

Abstrak

PT Indominco Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara, dengan lokasi penambangannya yang terletak di Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan utama pada penambangan terdiri dari pengupasan lapisan tanah penutup, pembongkaran, pemuatan, dan pengangkutan batubara dari pit menuju Coal Crushing Plant. Sistem penambangan yang digunakan adalah tambang terbuka  dengan metode strip mine. Oleh karena itu kegiatan penambangan sangat dipengaruhi oleh cuaca, termasuk curah hujan. Pada tahun 2023 dilakukan perluasan bukaan pit sehingga debit air yang masuk kedalam bukaan pit akan semakin besar, dengan debit air yang semakin besar, maka perlu kapasitas penyaliran tambang yang lebih besar pula. Oleh karena itu diperlukan perhitungan kapasitas sistem penyaliran tambang yang baik. Berdasarkan perhitungan dan analisis data curah hujan tahun 2013-2022 menggunakan metode Gumbell didapatkan nilai curah hujan rencana sebesar 112,85 mm dengan periode ulang hujan 5 tahun dan resiko hidrologi 86,6 %. Perhitungan Intensitas curah hujan digunakan rumus Mononobe dan diperoleh nilai sebesar 21,24 mm/jam yang termasuk dalam kategori hujan lebat. Pada lokasi penelitian dibagi menjadi 4 daerah tangkapan hujan, 3 daerah berada di dalam pit sedangkan 1 daerah berada di luar pit. Luas daerah tangkapan hujan I seluas 79,5 Ha dengan debit air limpasan sebesar 2,82 m3/detik, daerah tangkaan hujan II seluas 76,3 Ha dengan debit air limpasan sebesar 2,70 m3/detik, daerah tangkapan hujan III seluas 112,4 Ha dengan debit air limpasan sebesar 3,98 m3/detik, daerah tangkapan hujan IV seluas 51,8 Ha dengan debit air limpasan sebesar 0,98 m3/detik. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 2 saluran terbuka, saluran terbuka I mengalirkan air limpasan yang berada di luar pit sedangkan saluran tebuka II mengalirkan air yang dipompa dari ceruk menuju kolam pengendapan. Pada saluran terbuka I, untuk lebar saluran masih perlu diperbaiki dengan rekomendasi lebar sebesar 2,21 m. Ceruk yang perlu dilakukan perbaikan yaitu ceruk selatan dengan rekomendasi volume ceruk seluas 21.840 m3 dengan 2 buah pompa Multiflo 420 EX dengan debit pemompaan yang sebesar 650 m3/jam. Kolam pengendapan terdiri dari 7 kompartemen, pengerukan tiap kompartemen harus dilakukan rutin agar kolam pengendapan dapat menampung debit pemompaan. Sehingga dengan adanya perluasan bukaan tambang, kapasitas ataupun dimensi saluran terbuka dan kolam pengendapan tidak diperlukan adanya penambahan kapasitas, sedangkan untuk kapasitas ceruk diperlukan perluasan pada ceruk selatan dan diperlukan peningkatan RPM serta debit pada pemompaan yang digunakan.

Referensi

Asdak, C. 1995. Hidrologi Pengolahan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Asdak, C. 2004. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Cahyadi T.A. 2007. Rancangan Sistem Penyaliran Tambang Terbuka PT Mykoindo Daya Gemilang Di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Gautama, R.S. (1999), Sistem Penyaliran Tambang. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Gautama, R.S. (2019), Sistem Penyaliran Tambang. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Pfleider, E.P. 1968. Surface Mining. New York: The American Institute of Mining, Metallurgical, and Petroleum Engineers. Inc. Halaman: 466
Prodjosumarto, P . 1994. Rancangan Kolam Pengendapan Sebagai Pelengkap Sistem Penirisan Tambang. Bandung: Presentasi Konggres Perhapi Bandung
Samuel, L., dan Muchsin, S.. 1975. Stratigraphy and Sedimentation in The Kutai Basin, Kalimantan. Proceeding IPA Fourth Annual Convention, June 1975.
Satyana, A.H., D. Nugroho, I. Surantoko. 1999. Tectonic controls on the hydrocarbon habitas of the Barito, Kutei, and Tarakan Basins, Eastern Kalimantan,
Indonesia: major dissimilarities in adjoining basins. Journal of Asian Earth Science 17.
Sosrodarsono, Suyono dan Kensuke Takeda. 2003. Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta : PT Pradnya Paramita
Sularso, dan Haruo, T., 2000. Pompa dan Kompresor. Jakarta: Pradnya paramita.
Supriatna S., Sukardi R., Rustandi E. 1995. Peta Geologi Lembar Samarinda, Kalimantan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. Bandung. Indonesia
Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta: ANDI Offset.
Syarifuddin., Widodo, S., Nurwaskito, A., 2017. Kajian Sistem Penyaliran pada Tambang Terbuka Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Kalimantan
Selatan.
Triatmodjo, Bambang. 2008. Hidrologi Terapan. Yogyakarta : Beta Offset
____, PT Indominco Mandiri, 2023. Curah Hujan Harian Tahun 2013- 2022, Environmenmet Department
Diterbitkan
2023-11-07