Prospek Cu pada Vulkanogenik Masif Sulfida (VMS) Daerah Pit X, Pulau Wetar Menggunakan Data Bor

  • Grace Vebiola Titawael -
  • Obrin Trianda
  • Amara Nugrahini
Kata Kunci: Pulau wetar, Vulkanogenik Masif Sulfida, sulfide mound, VMS, Geologi

Abstrak

Daerah Pit X berada pada Pulau Wetar yang masuk dalam wilayah Maluku Barat Daya, Penelitian ini dilakukan  pada kawasan PT. Batutua Kharisma Permai (Merdeka Copper Gold). Penelitian berfokus pada kondisi  geologi serta eksplorasi dan kadar tembaga (VMS) yang ada pada Perusahaan. Metode yang di pakai pengamatan langsung di lapangan serta analisis studio dan laboratorium. Secara geologi pulau wetar terbentuk pada zaman tersier-kuarter yang di akibatkan oleh tumbukan 2 lempeng yaitu lempeng Indian-australian dan lempeng Eurasia, masuk dalam zona Inner Banda Arc. Masuk dalam formasi naumatan dan alor, struktur geologi secara umum ada sesar dan lipatan. VMS (Volcanic Massive Sulfide) adalah endapan mineral sulfida logam dasar yang berhubungan dengan vulkanisme  terkait dengan proses hidrotermal di lingkungan bawah laut (Submarine) (Hutchinson, 1973). Pembentukan VMS ini disebabkan oleh rifting/cekungan mini wetar pembuka jalur alterasi dan mineralisasi menyebabkan terbentuk Black smoker pengkayaan Cu (Sulfide mound) hingga White Smoker ( Barite,Au). Dari penggunaan data bor dan penampang di hasilkan adanya hasil potensi kandungan ore rata-rata Cu 0,62 – 3,28%, Au 0,28 – 0,77 g/t, dan Ag 0,1 – 37,6 g/t serta Zn 0,25% serta penampang B Cu 0,52 – 2,41%, Au 0,39 – 0,72 g/t, Ag 5,2 – 22,3 g/t, Zn 0,48% dan Pb 0,24%. dari data QAQC menunjukkan prospek tembaga (Cu) pada kedua penampang dengan kandungan rata-rata 1,3% - 1,5% dengan selisih 0,2%. Memiliki arah prospek Cu yang relatif menguntungkan berarah utara-selatan Cu sebesar 0,6% - 3,3% atau setara 6000-33000 ppm.

Referensi

[1] Burhan, G., Koesoemadinata, S., Kadarisman, D., Mangga, S., & Noya, Y. (1997). Peta Geologi Lembar Wetar Timur, Nusatenggara. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
[2] Franklin, J., Gibson, H., Jonasson, L., & Galley, A. (2005). Volcanogenic massive sulfide deposits, in Hedenquist,J.W., Thompson, J.F.H., Goldfarb, R.J., and Richards,J.P., eds. Economic Geology 100th anniversary volume,1905–2005, 523–560.
[3] Franklin, J., Lydon, J., & Sangster, D. (1981). Volcanic-associated massive sulfide deposits, in Skinner,B.J., ed. Economic Geology 75th anniversary volume,1905–1980, 485–627.
[4] Galley, A., Hannington, M., & Jonasson, I. (2007). VOLCANOGENIC MASSIVE SULPHIDE DEPOSITS. Geological Association of Canada, 141-161.
[5] Herzig, P., & Hannington, M. (1995). Polymetallic massive sulfides at the modern seafloor–A review. Ore Geology Reviews, 95–115.
[6] Hutchinson, R. (1973). Volcanogenic sulfide deposits and their metallogenic significance. Economic Geology, p. 1223–1246.
[7] Kementerian, E. (2022). Kebijakan Mineral dan Batubara Nasional No.77 . Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Republik Indonesia (KEPMEN), 1-46.
[8] Scotney, P. M., Roberts, S., Herrington, R. J., Boyce, A. J., & Burgess, R. (2005). The development of volcanic hosted massive sulfide and barite–gold orebodies on Wetar Island, Indonesia. Mineralium Deposita , 76-99.
[9] Sewell, D., & Wheatley, C. (1994). The Lerokis and Kali Kuning submarine exhalative gold-silver-barite deposits, Wetar Island, Maluku, Indonesia. Journal of Geochemical Exploration, 351-370.
Diterbitkan
2024-11-14