Analisis Umur dan Lingkungan Pengendapan Batugamping Formasi Oyo-Wonosari Berdasarkan Data Mikropaleontologi di Bawah Jembatan Nglipar-Wonosari, Desa Kedung Keris, Kec. Nglipar, Kab. Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

  • Alexandra Sekar Tiurma Dewi Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Ghani Abdillah Ahmad Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Al Hussein Flowers Rizqi Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Kata Kunci: Batu gamping, Formasi Oyo-Wonosari, umur, lingkungan pengendapan

Abstrak

This research area is one that has a very complex geological structure, so it is very interesting to study. Based on regional physiography and stratigraphy, it is included in the physiography of the Southern Mountains Zone which is composed of lithology in the form of layered limestone of the Oyo Formation and massive limestone of the Wonosari Formation. The research method is in the form of field data collection and micropaleontological observations through microfossil preparation. The relative age of the Oyo Formation and Wonosari Formation in the research area is N19 - N22 (Pliocene - Pleistocene), and also the discovery of Pullenitiatina Obliquiloculata fossils aged early Miocene - Pliocene which indicates that these fossils were carried from an older formation, namely the Wonosari Formation. While the depositional environment of the Oyo-Wonosari Formation in the research area is Middle Neritic-Outer Neritic.

Referensi

S. Arif, N. W. A. A. T. Heriyad, M. R. D. Patra, dan N. Budrianto, “Analisis Korelasi Antara Porositas dan Fasies Batuan Karbonat (Studi Kasus di Formasi Wonosari dan Kubah Bayah),” Jurnal Teknologi Technoscientia, vol. 14, no. 1, pp. 36-40, 2021. doi: https://doi.org/10.34151/technoscientia.v14i1.3612

R. W. Van Bemmelen, General Geology of Indonesia and Adjacent Archipelagos: The Geology of Indonesia IA, Delft: Martinus Nijhoff, 1949.

S. Bronto dan H. G. Hartono, Panduan Ekskursi Geologi Kuliah Lapangan 2, Yogyakarta: STTNAS, 2001.

S. U. Choiriah, R. Kurniawan, B. Prastistho, dan S. Surono, “Studi Nannofosil pada Satuan Batulempung Formasi Wungkal-Gamping Lintasan Watuprahu Bayat Klaten Jawa Tengah,” Proceedings Pit Iagi Riau, The 35 th IAGI Annual Convention and Exhibition Pekanbaru, Riau, 2006.

S. R. Habibie, “Geologi dan Studi Batubara pada Formasi Semilir Daerah Terbah, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi DI Yogyakarta,” Jurnal Ilmiah Geologi Pangea, vol. 3, no. 2, pp. 91-101, 2021. doi: https://doi.org/10.31315/jigp.v3i2.5173

D. Kurniawan dan D. Tania, “Studi Fasies dan Stratigrafi Batuan Karbonat Formasi Wonosari Desa Ponjong, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, DIY,” Jurnal Teknomineral, vol. 1, no. 1, pp. 44-55, 2019.

S. Maryanto, “Sedimentologi dan Diagenesis Batugamping Formasi Wonosari di Ngrijang Sengon, Pacitan, Jawa Timur,” Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral, vol. 16, no. 4, pp. 213-229, 2017. doi: https://doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v16i4.33

D. Mulyadi dan M.S. Siregar, “Fasies dan Diagenesa Formasi Gamping-Wungkal di Daerah Bayat, Klaten Jawa Tengah,” Jurnal Teknologi Technoscientia, vol, 12, no. 2, pp. 204-211, 2019. doi: https://doi.org/10.34151/technoscientia.v0i0.2007

A. A. Pangestu dan D. A. Wiloso, “Petrografi Karakteristik Batupasir Formasi Gamping Wungkal Implikasi untuk Provenan, Diagenesis, dan Proses Pengendapan, Formasi Gamping Wungkal, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah,” Jurnal Teknologi Technoscientia, vol. 12, no. 1, pp. 37-48, 2019. doi: https://doi.org/10.34151/technoscientia.v12i1.1844

R. A. Prabowo, B. S. Astuti, dan A. H. F. Rizqi, “Analisis Fasies Batugamping Pada Satuan Kalkarenit Oyo dan Wonosari, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,” Geoda, vol. 2, no. 2, pp.1-12, 2021.

Press UGM, “Belajar Petrologi Secara Mandiri,” Yogyakarta: UGM Press, 2021.

W. Rahardjo, S. Rumidi, dan H. M. D. Rosidi, “Peta Geologi Lembar Yogyakarta, Skala 1:100.000,” Geological Survey of Indonesia, 1977, pp. 1-15.

D. Rahmawati, D. H. Barianto, dan W. Rahardjo, “Analisis Mikrofasies Batugamping Formasi Wungkal-Gamping Jalur Padasan, Gunung Gajah, Bayat, Klaten, Jawa Tengah,” Jurnal Teknik Geologi : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, vol. 5, no. 1, pp. 1-8, 2022. doi: http://dx.doi.org/10.30872/jtg.v5i1.8065

A. Seilacher, “Bathymetry of Trace Fossils,” Marine Geology, vol. 5, pp. 413-428, 1967. doi: 10.1016/0025-3227(67)90051-5

Surono, “Lithostratigrafi Pegunungan Selatan Bagian Timur Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah,” Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral, vol. 19, no. 3, pp. 209-221, 2009. doi: https://doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v19i3.206

D. Tania, “Studi Fasies dan Lingkungan Pengendapan Batuan Karbonat, Formasi Wonosari, pada Situs Goa Jepang, Daerah Pesisir Parangtritis, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta,” Jurnal Teknologi Technoscientia, vol. 10, no. 1, pp. 18-24, 2017, doi: https://doi.org/10.34151/technoscientia.v10i1.79

D. Tania, “Perkembangan Lingkungan Pengendapan dari Formasi Sambipitu ke Formasi Wonosari Daerah Jelok, Desa Beji, Kecamatan Patok, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta,” Jurnal Teknologi Technoscientia, vol. 11, no. 2, pp. 193-201, 2018. doi: https://doi.org/10.34151/technoscientia.v11i2.1252

H. L. Tipsword, F. M. Setzer, dan F. L. Smith, “Interpretation of Depositional Environment in Gulf Coast Petroleum Exploration from Paleoecology and Related Stratigraphy,” Gulf Coast Association of Geological Societies Transactions, vol. 16, pp. 119-130, 1966.

H. D. K. Wijayanti, “Stratigrafi Kontak Formasi Semilir dan Ngglangran Pada Jalur Pilangrejo, Nglipar, Gunung Kidul,” JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi), vol. 8, no. 2, pp. 137-15, 2022. doi: https://doi.org/10.23960/jge.v8i2.202

Diterbitkan
2024-11-13