Debit Banjir Rencana Menggunakan Perbandingan Data Curah Hujan Satelit Dan Data Lapangan (Studi Kasus DAS Sungai Anai Kabupaten Tanah Datar)

  • Firman Ardiansyah Mahasiswa
  • Andrea Sumarah Asih Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Kata Kunci: Curah hujan, Debit banjir, Analisis frekuensi, JAXA

Abstrak

Data curah hujan bisa didapatkan dari berbagai sumber, antara lain pembacaan satelit maupun data lapangan. penelitian ini bertujuan membandingkan data curah hujan Sungai Anai meggunakan data satelit dan data lapangan untuk memprediksi debit banjir. Dalam proses memperoleh data pembacaan satelit, data curah hujan diunduh dari sumber online, yaitu Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) sedangkan data lapangan diperoleh langsung dari stasiun pengukur curah hujan (PCH) di lokasi studi. Data dari kedua sumber ini kemudian dibandingkan, dengan periode tahun data hujan yang sama yakni selama 10 tahun dari tahun 2013-2022. Dalam analisis statistik menunjukkan adanya selisih signifikan antara data website dan data stasiun hujan, di mana hasil curah hujan rata-rata dari website cenderung lebih rendah dibandingkan hasil pengukuran lapangan. Temuan ini mengindikasikan adanya perbedaan akurasi antara data satelit dan data lapangan, terutama pada periode hujan tinggi, dan diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik dalam memilih sumber data yang sesuai untuk studi hidrologi.

Referensi

[1] Syaifullah, M. D. (2014). Validasi Data TRMM Terhadap Data Curah Hujan Aktual Di Tiga DAS Di Indonesia. UPT Hujan Buatan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). 109.
[2] Setiawan, O. (2012). Analisis Variabilitas Curah Hujan dan Suhu Di Bali. Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu. 67
[3] Sitepu, H. & Harisuseno, D., Fidari, J. S. (2023). Evaluasi Data Curah Hujan Satelit ERA-5 pada Berbagai Periode Data Hujan di Sub DAS Bogor. Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air. 3(2), 627.
[4] Rachmawati, E. (2024). Curah Hujan Ekstrem di Padang Mengalahkan Rekor 154 Tahun di Jakarta. Kompas.
[5] Asih, A. S. & Habaita, T. G. (2013). Analisis Kurva IDF (Intensity-Duration-Frequency) DAS Gajahwong Yogyakarta. Jurnal Teknik Sipil , 8(1), 69-70.
[6] Nugroho, S., P. (2001). Analisis Hidrograft Satuan Sintetik Metode Snyder, Clark dan SCS Dengan Menggunakan Model Hec-1 di DAS Ciliwung Hulu. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca. 2(1), 58
[7] Triatmodjo, B. (1996). Hidrologi Terapan. Yogyakarta: Beta Offset
[8] Karim, M., Labdul, B., Y. & Husnan, R. (2021). Analisis Pola Distribusi dan Intensitas Curah Hujan di DAS Bolango Bone
[9] Kartiwa, B. & Irianto, G. (2001). Metode Alternatif Perhitungan Koefisien Aliran Permukaan Menurut Model Simulasi Debit Berdasarkan Aplikasi Konsep Hidrograf Satuan (Studi Kasus Sub DAS Kali Kripik). Jurnal Tanah dan Iklim. (19).47.
[10] Sundari, Y., S. & Oktaviani, V. Pengaruh Perubahan Debit Banjir Periode Ulang 25 Tahun Akibat Sedimentasi Pada Sub Das Karang Asam Kecil di Kota Samarinda. 27-28.
Diterbitkan
2024-11-14