Pengambilan Minyak Kelapa dengan Menggunakan Enzim Papain

  • Ganjar Andaka Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta

Abstrak

Indonesia merupakan negara yang memiliki lahan tanaman kelapa terbesar di dunia dengan luas areal 3,88 juta hektar. Minyak kelapa merupakan bagian yang berharga dari buah kelapa dan banyak digunakan sebagai bahan baku industri atau sebagai minyak goreng. Pengambilan minyak kelapa dari daging buah kelapa biasanya dilakukan oleh masyarakat dengan cara pemanasan yang mana memerlukan energi (panas) yang cukup besar dan kualitas minyaknya rendah. Untuk mengurangi penggunaan energi (panas) dan untuk meningkatkan kualitas minyak maka pengambilan minyak kelapa dapat dilakukan dengan cara yang lain, di antaranya yaitu cara enzimatis. Dalam penelitian ini dilakukan pengambilan minyak kelapa cara basah dengan metode enzimatis untuk mengurangi penggunaan energi (panas) dan meningkatkan kualitas minyak. Salah satu enzim yang dapat digunakan yaitu enzim papain.Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi enzim papain dan waktu inkubasiterhadap jumlah (volume) minyak kelapa yang terambil (diperoleh).Untuk variabel konsentrasi enzim papain dipelajari dari konsentrasi 0,01 g/mL sampai dengan 0,03 g/mL, sedangkan untuk waktu inkubasi dipelajari dari waktu inkubasi 14 jam sampai dengan 24 jam. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kondisi optimum dicapai yaitu waktu inkubasi selama 19 jam dan konsentrasi enzim papain 0,02 g/mL (berat enzim papain 2 gram dalam 100 mL krim santan) dengan jumlah (volume) minyak yang terambil sebanyak 30 mL.

Kata kunci: kelapa, enzim papain, minyak kelapa

Referensi

Andaka, G. dan Arumsari, S., 2016, Pengambilan Minyak Kelapa dengan Metode Fermentasi Menggunakan Ragi Roti, Jurnal Teknik Kimia, Vol. 10, No. 2, hal. 65-70.

Anonim, 2009, Roadmap Industri Pengolahan Kelapa, Direktorat Jenderal Industri Agrodan Kimia, Departemen Perindustrian, Jakarta.

Anonim, 2014,Minyak Kelapa, http://www.warintek.ristek.go.id (diakses pada tanggal 10 April 2014).

Edahwati, L., 2011, Aplikasi Penggunaan Enzym Papain dan Bromelin terhadap Perolehan VCO, Cetakan I, UPN Press, Surabaya.

Iskandar, A., Ersan, dan Edison, R., 2015, Pengaruh Dosis Enzim Papain terhadap Rendemen dan Kualitas Virgin Coconut Oil (VCO), Jurnal Agro Industri Perkebunan, Vol. 3, No. 2, hal. 82-93.

Joetono, Soedarsono, S., Hartadi,S., Kabirun, S., Darmosuwito, S., dan Soesanto, 1975, Pedoman Praktikum Mikrobiologi untuk Perguruan Tinggi, DepartemenPertanian, Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta.

Ketaren, S., 1986, Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan, UI Press, Universitas Indonesia,Jakarta.

Silaban, R., Hutapea, V., Manullang, R., dan Alexander, I.J., 2014, Pembuatan Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil, VCO) Melalui Kombinasi Teknik Fermentasi dan EnzimatisMenggunakanGetah Pepaya, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Medan.

Winarno, F.G., 1983, Enzim Pangan, Gramedia, Jakarta.

Winarti, S., Jariyah, dan Purnomo, Y., 2007, Proses Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) Secara Enzimatis Menggunakan Papain Kasar, Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 8, No. 2, hal. 136-141.

Diterbitkan
2018-03-12