Pembuatan Sabun Transparan dari Minyak Kelapa Dengan Penambahan Antiseptik
Abstrak
Sabun merupakan surfaktan dengan penambahan air umumnya digunakan sebagai pembersih. Sabun dibuat berdasarkan reaksi saponifikasi lemak atau trigliserida dengan alkali. Dalam hal ini digunakan minyak kelapa yang berupa senyawa trigliserida yang 90% diantaranya asam lemak jenuh. Pada saat ini dikenal bermacam-macam sabun, salah satunya berupa sabun padat transparan, yaitu sabun antiseptik yang dapat membersihkan dan melindungi kulit secara efektif. Dalam pembuatan sabun perlu alternatif penambahan bahan antiseptik alami. Bahan antiseptik alami yang banyak ditemukan antara lain minyak sereh merah dan ekstrak kemangi, yang bersifat antibakteri. Bahan-bahan tersebut belum banyak dimanfaatkan dalam pembuatan sabun sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Tujuan penelitian ini untuk membuat sabun padat transparan dari minyak kelapa dan NaOH 31% dengan penambahan ekstrak kemangi atau minyak sereh merah sebagai antiseptik dengan variabel yang dievaluasi antara lain volume ekstrak kemangi, volume minyak sereh merah, volume larutan NaOH 31% untuk menentukan kualitas sabun yang baik.
Penelitian dilakukan dengan cara memanaskan minyak kelapa (75 mL) sampai 600C, selanjutnya dituangkan ke dalam gelas beaker yang berisi asam stearat (12,5 gram) yang telah dipanaskan hingga leleh (600C), kemudian ditambah bahan antiseptik berupa minyak sereh atau ekstrak kemangi dengan volume tertentu sambil diaduk menggunakan magnetic stirrer. Kemudian ditambah larutan NaOH 31 % dengan volume tertentu, sakarosa 10 gram, etanol 96 % sebanyak 30 mL, gliserin 20 mL, dan sedikit pewarna. Masing-masing bahan ditambahkan sedikit demi sedikit dengan selang waktu dan diaduk. Analisa hasil dilakukan untuk mengetahui daya hambat bakteri dan kualitas sabun (alkali bebas, kadar air, dan tes organoleptik).
Hasil pengujian asam lemak bebas dalam bahan baku sebesar 0,18%. Daya hambat bakteri yang paling baik pada hasil sabun yang diperoleh dengan penambahan volume minyak sereh dan ekstrak kemangi sebanyak 4 mL. Pada variabel volume larutan NaOH 31% dengan penambahan minyak sereh (4 mL), diperoleh kadar alkali bebas dalam sabun transparan maksimal 0,024%, sedangkan pada sabun transparan dengan penambahan ekstrak kemangi memiliki kadar alkali bebas maksimal 0,028%. Kadar air pada sabun dengan penambahan antiseptik minyak sereh berkisar 3,25% – 4,65%, sedang dengan penambahan antiseptik ekstrak kemangi berkisar 1,95% – 6,14%. Berdasarkan hasil analisa tersebut produk sabun transparan memenuhi standar mutu sabun (SNI 06-3532-1994) dengan kandungan alkali bebas maksimal 0,1% dan kadar air maksimal 15%.
Kata kunci: antiseptik, ekstrak kemangi, minyak sereh, sabun, saponifikasi
Referensi
Anonim, (1994). Standar Mutu Sabun Mandi Padat. SNI 06-3532-1994. Badan Standarisasi Nasional Indonesia. Dewan Standar Nasional Jakarta.
Agusta, A. (2000). Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. Bandung. Institut Teknologi Bandung.
Brown, G.G. (1978). Unit Operations. John Wiley and Sons Inc.. New York Modern Asia Edition, Charles Tuttle Co.. Tokyo.
CV. Duraposita Chem. Sabun Transparan Moisturizing Bebas Alkohol. [Online], Diakses di http://duraposita.com/uploads/artikel/Sabun%20transparan%20non%20alkohol.pdf [25 Juli 2017].
Dewi, D.N.S. (2015). Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Batang Sereh (Cymbopogon Citratus) Terhadap Propionibacterium Acnes Secara In Vitro. Jember. Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Hambali, E., dkk., (2005). Membuat Sabun Transparan untuk Gift dan Kecantikan. Jakarta. Penebar Swadaya.
Hardojo, L. (1995). Teknologi Kimia Bagian II. Jakarta. PT Prandnya Paramita
Ketaren, S. (1986). Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta. UI Press.
Meyer, BNNR and Ferrigni, M.L. (1982). Brine Shrimp, a convinient general bioassay for active plant constituents. J of Plant Medical Research. 45: 31-43
Sesella, A.D. (2010). Formulasi Chewable Lozenges yang mengandung Ekstrak Kemangi (Ocimum Sanctum L). Surakarta. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sudarsono, Gunawan D., Wahyuono S., Donatus, I.A. dan Purnomo (2002). Tumbuhan obat II (hasil penelitian, sifat-sifat, dan penggunaannya). Yogyakarta (ID). Pusat Studi Obat Tradisional Universitas Gadjah Mada.
Usmania, Irma D.A. dan Widya R.P. (2012). Pembuatan sabun Transparan dari minyak kelapa Murni (Virgin Cconut Oil). Surakarta. Universitas Sebelas Maret.
Wade, A. and Waller, P. J. (1994), Handbook of Pharmaceutical Excipients, Second Edition, pp. 231, 310-313. London. The Pharmaceutical Press.
Zarlis, M. (1989). Proses Pembuatan Sabun dan Evaluasi Mutu Berdasarkan Standar Industri Indonesia. Medan. Balai Penelitian dan Pengembangan Industri, hal 1-8.
Prosiding ini memberikan akses terbuka langsung ke isinya dengan prinsip bahwa membuat penelitian tersedia secara gratis untuk publik mendukung pertukaran pengetahuan global yang lebih besar.
Semua artikel yang diterbitkan Open Access akan segera dan secara permanen gratis untuk dibaca dan diunduh semua orang.