Periode Pertama Letusan Gunung Api Purba Pada Satuan Batuan Formasi Semilir Dalam Cekungan Pegunungan Selatan Jawa, Indonesia

  • Amara Nugrahini Student S3 UNPAD

Abstrak

Formasi Semilir di daerah Semilir Baturagung merupakanlokasitipeFormasiSemilir yang
secarafisiografiterletakpadabagiandariZonaPegunungan Selatan.Penyebarannya memanjang mulaidi bagian
barat Imogiri, DIY, di bagian tengah pada G. Baturagung, hingga ujung timur pada tinggian G. Gajahmungkur.
Formasi Semilir di daerah Penelitian selaras berada di bawah Formasi Nglanggran dan di atas Formasi Kebo-
Butak. Peneliti terdahulu memandang Satuan batuan Formasi Semilir secara Stratigrafi – Sedumentologi akan
tetapi ketika susunan batuan terdiri atas selang seling satuan batuan batupasir, batulanau, dengan satuan batuan
breksi pumice, tufflapili dan tuff dengan masa dasar gelas volkanik. Inilah permasalahan yang menarik Maka
Penelitian ini dilakukan dengan di dasarkan pada pemahaman stratigrafi - Sedimentologi, melalui konsep
vulkanologi.
Memperhatikan latar belakang permasalahan tersebut, maksud dari penelitian untuk melakukan identifikasi
karakterisasi Formasi Semilir yang bertujuan untuk mengetahuiurutan susunan batuan dalam kaitannya dengan
aktifitas Gunung Api Purba. Metode Penelitian denganmelakukan rekaman stratigrafi terukur secara rinci dan
pengambilan contobatuansepanjang jalur lintasan Penampang Tipe Formasi Semilir. Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya aktifitas Gunung Api Periode letusan pertama yang terjadi 7 unit letusan. Secara Petrografi
dari Tuffaceous Sandstone unit 1-6, pada unit ke 7 menjadi Fine Tuff, ini menunjukkan kekuatan letusan
melemah pada bagian atasnya.Lokasi penelitian terletak daerah Semilir, Batur Agung, kecamatan Nglipar,
Gunung Kidul, lebih kurang di selatan kotaKlaten,Jawa Tengah.
Kata Kunci: , batuan gunung api, Petrografi, Kolom Stratigrafi rinci,zona Pegunungan Selatan

Referensi

Bothe, A.Gh.D., 1929, Djiwo Hills and

The Southern Range : Fieldtrip Guide

Book for 4th Pasific Science

Congress, Bandung

Bogie, I. dan Mackenzie, K.M,1998.

The Application of A Volcanic Facies

Models

to An Andesitic Stratovolcano

Hosted Geothermal System at Wayang

Windu,

Java, Indonesia. Proceedings of

th NZ

Bronto, S., Pambudi, S., dan Hartono, G.,

The genesis of volcanic

sandstones associated with basatic

pillow lava, Bayat areas: A case

study at the Jiwo Jills, Bayat area

(Klaten, Central Java). Jurnal

Geologi dan Sumber Daya Mineral,

Fisher, R.V., Schmincke, H.-U., 1984.

Pyroclastic rocks. Springer, Berlin

Heidelberg New York.

Hartono, G,2010, “Peran Paleovolkanisme

Dalam Tataan Produk Batuan

Gunung Api Tersier Di Gunung

Gajahmungkur, Wonogiri, Jawa

Tengah†Program

Pascasarjana,Universitas Padjadjaran

Bandung.

Husein dan Srijono (2009) melakukan

penelitian dengan judul “Tinjauan

Geomorfologi Pegunungan Selatan

DIY/Jawa Tengah: Telaah Peran

Faktor Endogen dan Eksogen dalam

Proses Pembentukan Pegununganâ€.

Peccerillo r. And taylor, s.r., 1976.

Geochemistry of Eocene calk-alkaline

volcanic

rocks from the Kastamonu area,

northen Turkey. Contrib. Mineral

Petrol., 58:63-81

Rahardjo dkk. (1996) dalam deskripsi

“Peta Geologi Lembar Yogyakarta, Jawaâ€

Surono, B. Toha dan I Sudarno . 1992.

Peta geologi lembar Surakarta dan

Giritontro pada no lembar surakarta

-3 dan gritontro no 1407-6 yang

dibuat dengan skala 1:100000

Surono, 2009, Litotratigrafi Pegunungan

Selatan Bagian Timur Daerah Istimewa

Yogyakarta dan Jawa Tengah,

J.S.D.Geol. Vol.19 No.3 Juni 2009,

halaman 31 – 43

Sudarno, 1997. Kendali tektonik terhadap

pembentukan struktur pada batuan

Paleogen dan Neogen di Pegunungan

Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta

dan sekitarnya.Thesis Magister

Teknik, Institut Teknologi Bandung,

Bandung, 167 h. (tidak diterbitkan)

Walker, R. G. (1984) General

Introduction: Facies, facies sequences and

facies

models. In R.G. Walker (Ed.), Facies

models (2nd Ed.). Geoscience

Canada Reprint Series 1 (pp. 1–

.Toronto: Geological Association

of Canada Publications.

Diterbitkan
2018-03-21