Pola Pemanfaatan Ruang Publik Bawah Jalan Layang Janti Yogyakarta

  • Dwi Kunto Nurkukuh STTNAS Yogyakarta

Abstrak

Jalan layang Janti dibangun untuk mengurangi kemacetan sebagaiman kawasan Janti merupakan simpul perbatasan Jogja, Bantul, dan Sleman. Ruang bawah jalan layang Janti menjadi kosong, lalu dimanfaatkan masyarakat untuk beraktivtias. Penelitian ini bertujuan mengetahui pola pemanfaatan ruang publik bawah jalan layang Janti. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif disertai analisis interaktif meliputi reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Kondisi eksisting ruang publik bawah jalan layang ini relatif baik dengan dinding masih kokoh dan bersih, parkir masih cukup hanya kurang penerangan pada malam hari. Aktivitas di ruang publik bawah jalan layang ini antara lain perdagangan dan jasa, serta mobilitas masyarakat. Kekurangannya properti lapak banyak ditinggalkan di lokasi ketika tidak dipakai, minim air bersih sehingga kualitas produk kurang. Pola Pemanfaatan Ruang Publik Bawah Jalan Layang Janti terdiri dari RTH, Pedagang Kaki Lima (PKL), Perdagangan dan Jasa, Parkir, dan Halte. RTH di sebelah utara. Perdagangan dan Jasa di Barat dan Timur. PKL di sepanjang tengah sampai selatan. Halte di tengah utara rel Kereta Api. Parkir di antara para PKL.

Kata Kunci: seminar, penelitian, aktivitas, masyarakat

Referensi

Carmona, dkk. 2003. Public places – urban spaces, the dimension of urban design. New York : Architectural press.

Carr, Stephen dkk. 1992. Public Space. USA: Cambridge University Press

Iskandar. 2009. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi untuk Penelitian Pendidikan, Hukum, Ekonomi & Manajemen, Sosial, Humaniora, Politik, Agama dan Filsafat. Jakarta: Gaung Perseda Press

Mahendra, Cantya P. dkk. 2014. Pola Aktivitas Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik di Alun-Alun Batu. Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Diterbitkan
2018-07-12