IDENTIFIKASI TINGKAT KERENTANAN BENCANA DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Abstrak
Kabupaten Gunungkidul merupakan Kabupaten yang paling luas di Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas Gunungkidul adalah 1.485,36 Km2 atau sekitar 46,63% dari luas wilayah Propinsi DI. Yogyakarta. Pada tahun 2016 tercatat telah terjadi sekitar 67 kali bencana di Kabupaten Gunungkidul, diantaranya bencana tanah longsor, banjir, kebakaran, dan angin ribut, selain itu Kabupaten Gunungkidul terkenal dengan daerah yang dilanda kekeringan paling parah di Provinsi DIY. Kerentanan bencana alam merupakan sejauh mana suatu sistem atau unit cenderung mengalami kerusakan karena pengaruh dari bencana. Kajian Tingkat kerentanan bencana Kabupaten Gunungkidul dilakukan untuk mengurangi tingkat kerugian dan penduduk terpapar akibat terjadinya bencana. Penentuan tingkat kerentanan pada penlitian ini menggunakan empat parameter kerentanan, yaitu kerentanan sosial, kerentanan fisik, kerentanan ekonomi dan kerentanan lingkungan. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini merupakan pendekatan GIS, sedangkan analisis tingkat kerentanan bencana pada penelitian ini menggunakan teknik overlay, scoring dan pembobotan. Penelitian ini menitik beratkan pada penggunaan data sekunder yang diperoleh dari instansi-instansi terkait, yang hasilnya akan diterjemahkan dalam bentuk peta dan deskripsi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebesar 69,4% wilayah Kabupaten Gunungkidul berada pada tingkat kerentanan rendah, 22,2% wilayah dengan tingkat kerentanan sedang dan 8,4% wilayah dengan kerentanan tinggi.
This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
All articles published Open Access will be immediately and permanently free for everyone to read and download. We are continuously working with our author communities to select the best choice of license options, currently being defined for this journal as follows:
• Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA)