Analisis Neraca Penggunaan Lahan di Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi

  • Oswaldo Oswaldo Gamaliel Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Septiana Fathurrohmah PWK ITNY
  • A. Yunastiawan Eka Pramana PWK ITNY

Abstrak

Neraca Penggunaan lahan merupakan salah satu metode perbandingan antara ketersediaan penggunaan dan pemanfaatan menurut fungsi kawasan RTRW. Dengan adanya neraca penggunaan lahan sebagai peran penting dalam penyusunan RDTR. Hal ini disebabkan karena setiap wilayah di kabupaten/kota belum tersedianya neraca penggunaan lahan sebagai elemen penyusunan RDTR. Penelitian ini bertujuan mengetahui penggunaan lahan pada kawasan rawan bencana Gunung Merapi Kapanewon Cangkringan, Pakem dan Turi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode campuran dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penggunaan lahan pada kawasan rawan bencana gunung merapi terdapat 5 jenis penggunaan lahan yaitu; peruntukan hortikultura, peruntukan pertanian tanaman pangan,peruntukan permukiman, hutan rakyat, dan taman nasional gunung merapi Berdasarkan hasil studi terdapat perubahan penggunaan lahan berupa penguragan lahan sebesar 127,39 Ha atau 0,90 % dan penambahan luas lahan sebesar 130,38 Ha atau 0,02 %. Sedangkan ketidaksesuaian lahan penggunaan lahan dari tahun 2016-2021 di Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi sebesar 1279,97 Ha. Pada kawasan rawan bencana gunung merapi terdapat lahan terbangun yang berada dalam lingkup wilayah KRB I,II dan III. Dengan luas 1182,85 Ha lahan terbangun yang berada tersebar di KRB I,II dan III. Perubahan lahan pada penelitian ini diperoleh melalui proses digitasi citra untuk mendapatkan data penggunaan lahan dan lahan terbangun. Hasil penelitian yang didapat menujukkan dari tahun 2016-2021 mengalamiperubahan dan ketidaksesuaian lahan berdasarkan RTRW Kabupaten Sleman.

Diterbitkan
2023-03-15
Bagian
Articles