KARAKTERISTIK TRANSPORTASI PUSAT – PUSAT PELAYANAN DI KORIDOR JALAN JOGJA SOLO

  • Maria Anita Oky SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
  • Solikhah Retno Hidayati
  • Iwan Aminto Ardi

Abstract

Transportasi merupakan leading sector dalam perkembangan suatu wilayah, termasuk pada wilayah yang memiliki fungsi sebagai pusat pelayanan kawasan, yaitu fungsi paling bawah dari hirarki fungsi wilayah yang ada. Kondisi pelayanan transportasi yang buruk di wilayah pusat pelayanan dapat mempengaruhi wilayah yang hirarkinya lebih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pelayanan transportasi dari pusat pelayanan yang ada di koridor jalan Jogja Solo, yang meliputi tiga kecamatan yaitu Ceper, Jogonalan, dan Kalasan, yang kemudian dipilih ruas jalan yang menjadi objek studi, yaitu terdiri dari ruas Penggung – Ceper (Kecamatan Ceper), ruas Kraguman – Srowot (Kecamatan Jogonalan), dan ruas Karang Kalasan – Salakan (Kecamatann Kalasan). Karakteristik pelayanan transportasi terkait ketersediaan dan keterandalan, serta tingkat aksesibilitas ditinjau dengan metode pendekan NETS. Berdasarkan analisis aksesibilitas Kecamatan Ceper menempati rating pertama (14 link terbentuk) dengan nilai β= 2,24 dan γ=1,12, kecamatan Kalasan  menempati rating kedua (11 link terbentuk) dengan nilai β= 1,67 dan γ=0,83, dan kecamatan Jogonalan  menempati rating ketiga (10 link terbentuk) dengan nilai β= 1,59 dan γ=0,80. Hasil analisis menunjukan semakin lengkap terbentuknya link dari hubungan keterkaitan link dan node berdasarkan jaringan lain pendukung transportasi (variabel NETS) maka semakin tinggi juga nilai aksesibilitas dari wilayah tersebut.

 

Kata kunci: transportasi, pusat pelayanan, Jogja Solo

References

AASHTO, 2001, A Policy on Geometric Design of Highways and Street, Washington DC.

AdityaF, ribian. 2009. Studi Karakteristik Moda Transportasi Kereta Api Prambanan Ekspress Berdasarkan Penumpang (Koridor Surakarta-Yogyakarta). Skripsi, UNDIP.

Anggara, Heri. 2014. Identifikasi Tingkat Aksesibiltas dan Pelayanan Transportasi Sebagai Penunjang Pengembangan Kawasan Peyangga Agropolitan Kabupaten Gunungkidul. Tugas akhir, STTNAS Yogyakarta.

Ardi, Iwan Aminto dan Ircham. 2013. Evaluasi Tingkat Aksessibilitas Kawasan Perdesaan Menggunakan Model “NETS†(NETWORKS ENABLING TRANSPORT SYSTEMS) Di Kabupaten Gunungkidul Diy. Penelitian, STTNAS.

BPS. RTRW Kabupaten Sleman.

BPS. RTRW Kabupaten Klaten.

Hidayati, Solikhah Retno. 2015. Peran Kota Kecil Dalam Perkembangan Wilayah Pada Koridor Jalan Regional Semarang-Yogyakarta. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, volume 11.

Jhon Thifin & Chris Kissling. Transport Communication, Understanding Global Networkenabling Transport Service, Kogan Page Londong 2007.

Kasali, Albertus. 2014. Analisis Aksesibilitas Transjogja Berdasarkan Pendekatan NETS di Perkotaan Yogyakarta. Skripsi, STTNAS.

Nasution, Rozaini. 2003. Teknik Sampling. Universitas Sumatera Utara Digital Library.

Petersen, Rudolf. 2011. Perencanaan Tata Ruang Kota dan Transportasi Perkotaan, Modul 2a: Transportasi Berkelanjutan Panduan Bagi Pembuat Kebijakan di Kota – Kota Berkembang. From http://www.sutp.org:GIZ_SUTP_SB2a-Land-use-Planning-and-Urban-Transport _ ID. Retrieved July 2018.

Rodrigue, Jean – Paul, dkk. The Geography of Transport Systems.

Published
2020-07-24
Section
Articles