ADAPTING SUSTAINABLE LIVELIHOOD FRAMEWORK FOR HUMAN WELL-BEING ASSESSMENT IN BANTUL REGENCY

  • Nadia Paramitha Kusumawardhani Master Student

Abstrak

Analisis mengenai pengaruh jasa ekosistem terhadap kondisi human well-being (kesejahteraan masyarakat) merupakan subjek yang masih terus berkembang hingga kini, namun variable dalam HWB yang sukar untuk diukur menjadikan proses pengintegrasian HWB dengan valuasi jasa ekosistem dan rencana tata ruang susah dilakukan di Indonesia. Penyediaan jasa ekosistem yang berkelanjutan, terutama bahan pangan, merupakan tantangan bagi Kabupaten Bantul karena daerah ini mengalami penurunan jumlah produksi beras yang signifikan dan akan mengancam kondisi kesejahteraan masyarakat ke depannya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sebaran kondisi human well-being sekaligus menganalisis kapital mana yang menjadi modal dasar dalam pembangunan manusia di Kabupaten Bantul. Penelitian ini mengevaluasi dan memetakan kondisi HWB menggunakan Sustainable Livelihood Framework berdasarkan perspektif pakar dan stakeholder, kemudian menganalisis variasi pola landscapenya dengan memetakan area penelitian, dan mendiskusikan bagaimana cara mencapai tingkat kondisi HWB tertinggi melalui perencanaan lingkungan. Questioner disebarkan kepada stakeholder yang terlibat dalam pengambilan keputusan pembangunan di kabupaten Bantul dalam bentuk likert scale, selanjutnya dianalisis untuk mengetahui score masing-masing indicator di tiap kapital. Kemudian analisis regional boundary shapefile di ArcMap dilakukan untuk memetakan tingkat kondisi human well-being. Berdasarkan hasil analisis, Human Capital merupakan modal terbesar dalam kesejahteraan masyarakat Bantul, kondisi tertingginya terletak di Kecamatan Dlingo dan Srandakan. Namun, financial, physical and social capitals terletak di daerah yang sama, sehingga menjadikan wilayah Kecamatan Banguntapan, Sewon dan Bantul memiliki kondisi human well-being terbaik di seluruh Kabupaten Bantul. Penelitian ini juga menemukan bahwa selain kondisi geografis dapat menghasilkan tipe jasa ekosistem yang berbeda-beda, social-ekonomi mejadi factor terpenting dalam penentuan beragam nilai dari setiap kapital dalam HWB. Perencanaan penataan ruang harus mempertimbangkan pola-pola spatial tersebut.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2019-12-21
Bagian
Articles